BerandaTradisinesia
Jumat, 3 Apr 2025 17:01

Selametan Tedun Bada, Tradisi Lebaran Penganut Aboge di Wonosobo

Selametan Tedun Bada, Tradisi Lebaran Penganut Aboge di Wonosobo

Tradisi Selamatan Tedun Bada di Wonosobo. (Tribunnews/Imah Masitoh)

Karena punya kalender berbeda, terkadang awal puasa dan Lebaran penganut Aboge di Wonosobo juga berbeda dari pemerintah. Meski begitu, mereka tetap teguh memegang tradisi Lebaran bernama Selamatan Tedun Bada.

Inibaru.id – Di Indonesia, ada banyak aliran Islam yang dianut warga. Salah satu yang menarik adalah aliran penganut penanggalan Alif Rebo Wage atau yang lebih dikenal sebagai Aboge. Nah, penganut Aboge di Dusun Binangun, Kelurahan Mudal Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, punya tradisi Lebran yang menarik bernama Selametan Tedun Bada

Asal kamu tahu saja, hampir separuh warga Dusun Binangun adalah penganut Aboge, penanggalan yang dipakai untuk menentukan awal puasa dan Idulfitri dengan memakai perhitungan Kalender Jawa. Makanya, terkadang perhitungan mereka sedikit berbeda dengan penentuan awal puasa dan Idulfitri pemerintah.

Untuk awal puasa 2025 ini saja, penganut Aboge baru melakukannya pada Minggu (2/3/2025), satu hari lebih lambat dari yang ditentukan oleh pemerintah.

“Nama Aboge berasal dari istilah ‘tahun alif, tanggal 1 bulan Sura, dan harinya Rebo Wage’. Nah, perhitungan awal puasa ataupun 1 Sawal ditentukan lewat kalender ini,” ungkap salah seorang sesepuh penganut Aboge di Dusun Binangun bernama Sarno Kusnandar sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Minggu (23/4/2023).

Nah, berdasarkan kalender itulah, malam sebelum Lebaran disebut penganut Aboge sebagai Malem Riyadi. Pada malam tersebut, warga sudah berkumpul di Masjid Al Huda yang ada di Dusun Binangun untuk melakukan doa bersama.

Warga Dusun Binangun saat mengikuti Salat Id. (Tribunnews/Fajar Bahruddin Ahmad)

Pada pagi saat Lebaran, layaknya umat Islam pada umumnya, mereka melakukan salat Id. Tapi, setelah melakukannya, mereka kembali ke rumah untuk mengambil nasi golong separo atau kenong, nasi yang dibentuk setengah lingkaran yang sudah dilengkapi dengan aneka sayur dan lauk-pauk.

Kembali ke masjid, masyarakat berkumpul untuk melakukan doa bersama. Setelah itu, warga pun menyantap nasi golong separo tersebut sembari mengobrol. Usai acara makan-makan, warga Dusun Binangun kemudian saling bersalaman dan bermaaf-maafan dengan iringan selawat.

“Tradisi ini memang harus dipertahankan warga Dusun Binangun karena bisa jadi ajang saling bersilaturahmi, khususnya di hari yang fitri ini. Apalagi, yang ikut saling bermaaf-maafan nggak hanya penganut Aboge, melainkan juga warga lainnya juga,” ungkap Lurah Mudal, Saliman, yang juga mengikuti tradisi tersebut.

Yap, Idulfitri memang bisa jadi momentum yang pas untuk terus menjaga kerukunan warga. Apalagi jika dilakukan dengan tradisi yang unik seperti tradisi Selametan Tedun Bada ini. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Seniman Penuh Talenta Berumur Panjang Itu Kini Berpulang; Titiek Puspa Namanya!

11 Apr 2025

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

11 Apr 2025

Kabar Lelayu: Pemilik Lekker Paimo Semarang Meninggal Dunia

11 Apr 2025

Prosesi Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat Diiringi Lantunan Doa untuk Kemajuan Jepara

11 Apr 2025

Mengapa Manusia Terobsesi Umur Panjang? Antara Takut Mati dan Cinta Hidup

11 Apr 2025

Sesaji Rewanda; Ketika Para Monyet Goa Kreo Juga Diberi 'Angpao' saat Lebaran

11 Apr 2025

Dua Manusia Kloning yang Saling Bekerja Sama dalam 'Mickey 17'

11 Apr 2025

BMKG: Seminggu ke Depan, Ada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Indonesia

11 Apr 2025

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025