BerandaKulinary
Minggu, 31 Agu 2019 11:32

Kisah Pecel Gambringan, Salad Legendaris yang Semula Dijajakan di Gerbong Kereta

ikutilangkahkaki

Kendati menjadi salah satu makanan yang hampir selalu ada di seluruh Indonesia, pecel tiap daerah memiliki kekhasan sendiri, nggak terkecuali di Kabupaten Grobogan, yakni Pecel Gambringan.

Inibaru.id – Salad versi Indonesia, itulah pecel. Hingga kini, makanan berbahan utama sayuran yang diguyur saus kacang itu begitu akrab di segala lini masyarakat. Di kalangan pencinta kuliner di Jawa Tengah, ada satu pecel terkenal yang cukup melegenda, apalagi kalau bukan Pecel Gambringan.

Dari segi sayuran, pecel ini sejatinya nggak jauh berbeda dengan kebanyakan pecel, yakni terdiri atas bayam, kangkung, kacang panjang, kol, dan kecambah. Yang bikin pecel berbeda adalah racikan bumbu atau saus kacangnya.

Sejarah yang panjang membuat pecel yang banyak terdapat di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu begitu terkenal.

Nasi pecel Gambringan semula hanya dijajakan di Stasiun Gambringan, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Grobogan. Sejak 1940-an stasiun ini memang sudah dijadikan tempat berjualan nasi pecel. Penjualnya nggak hanya berjualan di emperan, tapi juga masuk ke dalam gerbong kereta.

Nasi pecel Gambringan. (Instagram/sherlyhermawan18)

Konon, nggak sedikit orang yang sengaja naik kereta hanya untuk menikmati pecel ini. Saking banyaknya penjual nasi pecel Gambringan, penumpang kereta bahkan bisa menjumpai pecel ini hingga stasiun Bojonegoro atau stasiun Poncol di Kota Semarang.

Namun, demi ketertiban, PT KAI kemudian melarang para pengjual pecel itu berjualan di gerbong, bahkan emperan stasiun. Mereka pun kemudian banyak membuka lapak di seluruh penjuru Grobogan, juga di sejumlah kota di Jawa Tengah.

Tertarik mencicipinya? Bertandanglah ke Grobogan. Penjual pecel ini biasanya memasang spanduk besar bertuliskan “Pecel Gambringan” atau “Pecel Purwodadi”.

Pecel Gambringan biasanya ditempatkan pada “piring” yang terbuat dari daun pisang. Disajikan bersama nasi hangat, pecel tersebut biasanya dimakan dengan peyek kacang berukuran besar. Hm, nikmat! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024