BerandaKulinary
Minggu, 29 Jun 2019 16:00

Nasi Pecel Mbok Sador, Makanan Simpang Lima Malam yang Harus Kamu Coba

Nasi Pecel Mbok Sador. (Inibaru.id/ Audrian F)

Perut mulai keroncongan saat kamu jalan-jalan malam di Kawasan Simpang Lima, Kota Semarang? Saatnya kamu melipir ke Nasi Pecel Mbok Sador.

Inibaru.id - Mencari makanan Simpang Lima malam nggak sulit. Banyak tempat makan legendaris dan laris yang bisa kamu datangi. Salah satunya Nasi Pecel Mbok Sador. Jika warung pecel biasanya buka pada pagi hari, nggak demikian dengan Pecel Mbok Sador. Warung ini buka dari pukul 17.00 - 22.00. Pas banget kan buat kamu yang suka eker-eker cari makan malam-malam?

Kamu juga nggak perlu susah-susah mencarinya. Tempatnya di area kuliner kawasan Simpang Lima, tepat di sisi paling ujung setelah keluar dari arah Jalan Pahlawan.

Nggak sulit buat menemui lokasi Nasi Pecel Mbok Sador. (Inibaru.id/ Audrian F)

Begitu sampai di sana kamu akan disambut tumpukan lauk-pauk penambah nikmat nasi pecel. Jeroan, sate, krupuk, dan gorengan terlihat begitu menggoda. Auto lapar deh pokoknya.

Kamu bebas memesan racikan sayur yang kamu suka. Tauge, daun papaya, daun singkong, kacang panjang, bunga turi, duan kenikir, daun kol, dan daun bayam direbus dengan tingkat kematangan yang pas.

Oya, jangan lupa tentukan lauk mana yang kamu pengin ya. Semuanya enak dan bikin air liur menetes. Yang nggak boleh kamu lewatkan adalah martabak bantal. Kamu belum dianggap pernah mampir ke sini kalau belum pernah mencicipi pelengkap yang satu ini.

Nasi Pecel Mbok Saador diisi dengan berbagai lauk-pauk yang menggiurkan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Hal itu disampaikan Marinem, pemilik Nasi Pecel Mbok Sador ini. “Yang menjadi pembeda dari pecel lain mungkin kami punya martabak bantal. Banyak yang suka ini, anak-anak lah terutama,” ujar perempuan 52 tahun ini. Dia merupakan anak ke-2 Mbok Sador.

Letak tempat makan ini boleh berada di pusat kota tapi nggak meninggalkan kesan tradisionalnya, lo. Kalau kamu perhatikan, pecel disajikan di atas lembaran daun pisang bukannya piring. Hmm, tambah sedap deh!

Kamu juga bisa rikues bagaimana lauk-paukmu disajikan. Misalnya, dipotong-potong lalu disiram dengan sambal kacang atau dibiarkan utuh begitu saja. Bagi sebagian orang, memotong lauk dan menyiramnya dengan sambal kacang tentu bakal menambah cita rasanya.

Oya, bicara soal harga kamu nggak akan mengira kalau di sini lumayan terjangkau. Satu porsi makanan Simpang Lima malam ini hanya dihargai Rp 7 ribu, sementara untuk lauk mulai dari Rp 1000 - 11.000.

Berawal dari Penjaja Pecel Keliling

Sambil menyiapkan pesanan pecel pembeli, Marinem bercerita, ibunya (Mbok Sador) sudah mulai berjualan nasi pecel ini sejak 1993. Dia menjajakan dagangan dengan cara berkeliling juga di sekitar kawasan Simpang Lima.

KSebelumnya, Mbok Sador telah mendirikan warung nasi pecel di Kampung Gandekan, Jalan MT. Haryono, Kota Semarang. Nah barulah pada 2011, Mbok Sador menetap di kawasan Simpang Lima setelah dirombak sedemikian apik.

Marinem (kaos kerah merah) meneruskan warung pecel ibunya. (Inibaru.id/ Audrian F)

Karena faktor usia, Mbok Sador nggak lagi aktif melayani pelanggan. Marinem dan Marsonolah yang didapuk menjalankan warung. Jika Marinem meneruskan warung di kawasan Simpang Lima, Marsono lebih memilih membuka cabang di Jalan Gajah Mada.

Nah, sekali lagi, buat kamu yang mencari makanan Simpang Lima malam, jangan ragu untuk mampir. Dijamin ketagihan deh, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024