BerandaKulinary
Kamis, 30 Agu 2017 15:49

Indomie, Cita Rasa Kuliner Khas Indonesia Dalam Kemasan

Kuliner Indonesia. (Foto : www.google.co.id)

Belum semapat jelajah tanah air untuk cicipi kuliner khas daerah di Indonesia? Nih, pakai cara ini aja!

Inibaru.id – Produk mie instan Indomie dikenal sebagai makanan yang akrab dengan anak kos. Padahal, dalam realitanya, semua lapisan masyarakat menyukai mie instan ini. Tak terasa, di bulan Agustus 2017 ini, Indomie ternyata sudah 45 tahun menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia. Tentu dengan inovasi citarasa yang terus bekembang dari tahun ketahun.

Bersaing dengan produk mie instan yang lain, Indomie nyatanya masih saja menjadi pilihan di hati masyarakat Indonesia. Ihwal ini dibuktikan dengan masih banyaknya produk Indomie yang tersebar di pasaran. Hal ini tak terlepas dari marketing Indomie yang selalu menawarkan varian-varian baru produknya.

Jika dulu mie insatan Indomie hanya memiliki varian rasa yang terbatas dengan kemasan yang unik seperti rasa Kaldu Ayam pada 1972, rasa Kari Ayam yang keluar tahun 1982, dan Indomie Goreng pada 1982, maka kini varian rasa Indomie tampil lebih banyak di pasaran. Bahkan sebagai konsumen, terkadang kita tidak tahu apa saja varian rasa yang dihadirkan oleh indomie setiap saatnya. Menariknya pihak indomie justru lebih banyak mengangkat varian rasa berdasarkan kuliner khas di berbagai daerah di Indonesia. Jadi bagi kalian yang belum sempat jelajah kuliner khas daerah di Indonesia, Indomie bisa jadi alternatif. Wah!

Apa sajakah varian rasa tersebut? Berikut ulasannya.

Indomie kuah rasa empal gentong

Empal gentong adalah makanan khas daerah Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini dibuat dari daging sapi yang dimasak seperti gulai di dalam gentong pada perapian kayu bakar. Bau dari masakan ini dikenal sangat menggoda. Tak hanya mie-nya yang enak, kuah dari Indomie dengan varian rasa ini disebut-sebut sangat nikmat.

Indomie rasa mi celor

Ya, anda sedang tidak melihat kesalahan pengetikan. Varian rasa ini memang benar-benar bernama mie celor.  Celor merupakan makanan khas Sumatera Selatan. Penyajian mie ini yakni disiram dengan kuah santan serta kaldu ebi dan kemudian ditambah dengan taoge serta telur rebus di atasnya.

Baca juga:
Selama di Lombok, 6 Makanan Ini Pasti Bikin Ketagihan
6 Makanan Ini Favorit Banget Pas Idul Adha

Indomie rasa coto Makassar

Coto Makassar memang sudah dikenal di seantero negeri. Namun, jika anda ingin versi murahnya dan tetap bisa menikmati sensasi kenikmatannya, maka Indomie dengan rasa coto Makassar-lah jawabannya.

Indomie rasa cakalang

Ikan cakalang sangat terkenal di Sulawesi Utara karena sangat nikmat untuk diolah baik itu dengan cara digoreng atau dalam bentuk kuah. Untungnya, Indomie jenis ini bisa membuat kita merasakan kenikmatan ikan ini.

Indomie rasa sop buntut

Sop buntut kerap kali dianggap sebagai makanan mewah dengan harga 

mahal. Beruntung, kita tetap bisa menikmati sop buntut dengan harga murah melalui Indomie.

Indomie rasa soto Banjar limau kuit

Soto di Indonesia memang beraneka ragam, termasuk soto Banjar limau kuit ini. Kita bisa menikmati sensasi mie kuah yang luar biasa saat mengkonsumsi mie dengan varian rasa ini.

Baca juga:
Asal Mula Nasi Goreng yang Tidak Diketahui Banyak Orang
Makanan Khas Indonesia Ini Ternyata Sudah Terkenal Sejak Jaman Penjajahan!

Indomie goreng rasa dendeng balado

Dendeng balado merupakan makanan khas Padang. Jika kalian sedang tidak bisa menemuakan balado di suatu tempat, kalian bisa menikmati dalam bentuk mie goreng yang memiliki sensasi pedas dan aroma rempah yang sangat kuat.

Indomie goreng rasa sambal matah

Ingin merasakan sensasi pedas saat makan mie goreng yang disertai dengan cita rasa khas dari bawang merah dan jeruk? Cobalah Indomie goreng sambal matah ini.

Indomie goreng rasa sambal rica-rica

Varian rasa khas sambal ini lebih pedas dan memiliki bumbu khas tanah air yang sangat kuat.

Indomie tahu tek

Tahu tek adalah makanan khas Surabaya yang dilengkapi rasa petis yang sangat nikmat. Mengkonsumsi mie dengan rasa tahu tek ini tentu akan sangat menarik, bukan? (AW/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024