BerandaKulinary
Jumat, 25 Jul 2024 09:08

Dari Modal Rp50 Ribu, Tahu Baxo Ibu Pudji Menjelma Jadi Oleh-Oleh Khas Semarang

Oleh-oleh khas Semarang Tahu Baxo Bu Pudji. (Paxelmarket)

Siapa sangka, salah satu penyedia oleh-oleh khas Semarang paling diburu wisatawan, Tahu Baxo Bu Pudji, diawali dengan modal usaha Rp50 ribu saja. Seperti apa ya kisahnya pada zaman dahulu?

Inibaru.id – Selain bandeng presto, lunpia, dan wingko, ada oleh-oleh khas Semarang lain yang kini mulai banyak diminati wisatawan atau para perantau, yaitu Tahu Baxo Ibu Pudji. Maklum, selain cocok dijadikan camilan, tahu bakso yang satu ini juga nikmat untuk dimakan sebagai lauk.

Selain di lokasi utamanya yang ada di Ungaran, Kabupaten Semarang, kini kamu bisa membeli Tahu Baxo Ibu Pudji di toko cabang Jalan Pamularsih, Kota Semarang. Di kedua tempat itulah, banyak wisatawan membeli tahu bakso dan aneka penganan lain untuk dijadikan oleh-oleh.

Tapi, kamu tahu nggak sebenarnya sejak kapan Tahu Baxo Ibu Pudji berdiri? Usut punya usut, yang mendirikannya adalah pasangan Pudjianto dan Sri Lestari. Mereka mulai berjualan tahu bakso pada 1995 lalu, Millens.

“Tahu dan bakso kan disukai semua kalangan. Jadi kami terpikir untuk mengombinasikannya jadi satu penganan yang juga disukai siapa saja. Awalnya kami nggak memberikan nama penganan ini. Barulah pada 1996, kami menyebutnya sebagai tahu bakso,” ujar Pudjianto yang kini berusia 67 tahun sebagaimana dinukil dari Tribunjateng, (6/7/2024).

Tatkala membuka usaha ini, Pudjianto hanya bermodal Rp50 ribu. Uang itu cukup mahal pada masa tersebut karena Pudjianto hanya mendapatkan gaji Rp75 ribu per bulan dari pekerjaan pegawai negeri sipil. Dari uang itu, mereka berdua mampu menghasilkan 100 potong tahu bakso yang dibuat sekali atau dua kali dalam sepekan.

Salah satu outlet Tahu Baxo Bu Pudji di Ungaran. (Googleuser/Cahyadi Kusuma)

Awalnya, jenama tahu bakso yang mereka buat adalah Tahu Bakso Kepodang. Alasannya, pasangan suami istri ini tinggal di Jalan Kepodang. Tapi, pada 2002, mereka terpikir untuk mengganti jenama tersebut kerena mereka pindah ke Jalan Kutilang.

“Kami diskusi lalu terpikir kalau nama Bapak Pudji kurang menjual. Apalagi yang masak kan istri saya. Jadi kami ambil separuh-separuh, 'ibu' dari istri saya, 'Pudji' dari saya. Jadilah Tahu Bakso Ibu Pudji,” ungkap Pudjianto yang dua tahun lebih tua dari istrinya tersebut.

Sri Lestari bertugas sebagai pemasak tahu bakso. Sementara Pudjianto berperan sebagai pihak yang berbelanja bahan di pasar. Setelah itu, keduanya menjajakannya secara keliling pada 1995. Perjuangan jualan keliling selama 2 tahun mulai membuahkan hasil.

Dari yang awalnya hanya berjualan tahu bakso keliling dengan harga satuan Rp250, kini, Tahu Baxo Bu Pudji dibanderol Rp40 ribuan per kotak. Mereka juga sudah mempekerjakan sekitar 100-an karyawan.

Jika sebelumnya tahu bakso ini hanya dijual di outlet kecil di Jalan Kutilang, kini Tahu Baxo Bu Pudji dijual di tiga outlet besar di Ungaran dan satu outlet yang ada di Kota Semarang. Per hari, produksi tahu bakso dari usaha ini mencapai 15 ribu-20 ribuan biji, lo.

Nggak disangka ya, dari modal Rp50 ribu, kini Tahu Baxo Bu Pudji menjelma sebagai salah satu penyedia oleh-oleh khas Semarang favorit. Omong-omong, kamu pernah beli tahu bakso di sana belum, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kantongi KTP Palsu, WN Myanmar Ditangkap Petugas Imigrasi

12 Des 2024

Benarkah Nama Kecamatan Jebres di Kota Solo Terinspirasi dari Nama Orang Belanda?

12 Des 2024

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

12 Des 2024

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

12 Des 2024

Budaya Makan Orang Korea yang Perlu Kamu Tahu

12 Des 2024

Pasangan Muda Banyak yang Bercerai, Gen Z Makin Ogah Menikah

12 Des 2024

Ruang Baca dan Diskusi Literasi di Kudus, Klub Buku Maossae

12 Des 2024

Gelar ACM, Bandara Ahmad Yani Semarang Bersiap Sambut Libur Nataru 2024/2025

12 Des 2024

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

13 Des 2024

Hadapi Bencana, Wapres Gibran akan Hadir Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang

13 Des 2024

Enam Cagub dari PDIP Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke MK

13 Des 2024

Tarif Layanan Diskon 50 Persen, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Bakal Meningkat

13 Des 2024

Dua Pekan Terendam Banjir, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa

13 Des 2024

PNS di Tokyo Bakal Kerja 4 Hari Per Minggu Mulai 2025

13 Des 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Pemprov Upayakan Modifikasi Cuaca

13 Des 2024

Membangun 'Man Cave' di Rumah, Apakah Perlu?

13 Des 2024

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024