Inibaru.id - Millens, mungkin kamu sudah berkali-kali makan tumpeng. Tapi, sudah pernahkah kamu menyantap tumpeng khas dari Desa Kumejing, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, yaitu bucu pendem? Jika belum, yuk kita mengenal lebih dekat!
Desa Kumejing adalah desa dengan pesona alam luar biasa dan hasil alam yang melimpah. So, nggak heran jika dari tempat ini banyak banget kuliner khas yang bikin lidah nggak mau berhenti bergoyang, salah satunya adalah bucu pendem.
Sepintas, bucu pendem seperti nasi tumpeng yang dilengkapi dengan aneka lauk pauk. Namun, saat kamu mengaduk nasi, jangan kaget jika ada ingkung atau ayam utuh yang dipendam di dalam nasi. Sensasinya seperti mendapat harta karun, ya? Ha-ha.
Ayam ingkung merupakan sebutan ayam kampung yang dimasak utuh, nggak ketinggalan kepala dan cekernya.
Dibumbui lengkap dan dimasak perlahan menjadikan ayam pada bucu pendem terasa asin, manis, sedikit pedas, dan pastinya empuk. Nasinya juga gurih dan wangi karena dicampur dengan taburan serundeng kelapa. Ah, sempurna!
Rasa ayamnya istimewa banget, deh. Warga setempat memasak ayam dengan cara yang nggak biasa. Awalnya ayam dibakar, lalu dimasukkan ke dalam nasi dan dikukus bersama nasi. Dengan cara itu, pastinya daging ingkung bakal semakin empuk.
(Baca Juga: Dari Wisata Air hingga Kuliner, Semua Ada di Desa Kumejing Wonosobo)
Cara membuat yang istimewa setali tiga uang dengan cara menyantapnya. Bucu pendem Desa Kumejing biasanya disantap bersama-sama dengan menggunakan tampah atau wadah besar. Terbayang gimana serunya jika bucu pendem ini kamu santap bareng teman-teman satu geng, kan? Mungkin bakal ada acara rebutan ingkung, tapi berkesan!
Bucu pendem sampai sekarang masih lestari dan biasanya selalu ada pada acara syukuran, selamatan, dan peringatan. Selain itu, makanan khas ini juga akan disajikan untuk menyambut tamu atau wisatawan yang datang ke Desa Kumejing.
Kamu penasaran ingin menyantap bucu pendem? Berkunjunglah ke tempatnya berasal, Desa Kumejing! (IB20/E03)