BerandaKulinary
Sabtu, 7 Apr 2023 14:00

Berburu Coro Santan hingga Ketan Biru; Kudapan Ramadan Khas Semarang

Pedagang coro santan tengah melayani pembeli di kawasan Aloon-Aloon Masjid Agung Kauman Semarang. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Kudapan khas Ramadan di Semarang bisa kamu temukan di Aloon-Aloon Masjid Agung Kauman. Hanya ada saat bulan puasa, di tempat tersebut kamu bisa berburu Coro Santan hingga Ketan Biru. Seperti apa bentuknya?

Inibaru.id - Mencari hidangan iftar menjelang beduk Magrib menjadi salah satu kegiatan paling menarik selama Ramadan. Hampir tiap kota di Indonesia memiliki memiliki tradisi tersebut, nggak terkecuali Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang.

Di wilayah yang dikenal sebagai Kota Lunpia ini, kamu bisa menemukan pelbagai macam hidangan pembuka puasa yang bertebaran di lapak-lapak dadakan yang didirikan di pinggir jalan. Kalau pengin menemukan menu yang lebih autentik, kamu juga bisa menyambangi Aloon-Aloon Semarang.

Selama Ramadan, kawasan terbuka yang berlokasi sepelemparan batu dari Masjd Agung Kauman tersebut memang dipenuhi berbagai lapak penjual menu iftar; mulai dari hidangan berat, minuman memikat, jajan kekinian, hingga penganan zadul seperti coro santan dan ketan biru.

Menurut penuturan beberapa teman yang asli Semarang, dua jajanan zadul yang saya sebutkan itu konon hanya ada saat bulan puasa, lo! Nah, betapa senangnya saya bisa menemukan keduanya pas berburu takjil di sana belum lama ini.

Jihan, penjual coro santan dan ketan biru yang saya temui di tengah keramaian Aloon-Aloon mengatakan, kedua jajan pasar legendaris khas Semarang itu memang sangat jarang dijual di luar Ramadan. Menurutnya, jajanan tersebut adalah bagian dari tradisi.

"Sudah sejak lama coro santan dan ketan biru menjadi bagian dari tradisi Ramadan; biasanya mulai muncul pas Dugderan (tradisi menjelang Ramadan) dan selama puasa, Mas," terangnya sembari meladeni pembeli.

Dijual Turun-temurun

Penampakkan kudapan legendaris Kota Semarang coro santan. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Oya, coro santan adalah kue berbahan tepung terigu, gula, garam, telur, dan ragi, berbentuk bulat pipih, yang disajikan dengan kuah santan laiknya kue serabi. Sementara, ketan biru terbuat dari nasi ketan yang diberi pewarna biru.

"Untuk ketan biru disajikan dengan enten-enten, kelapa parut yang dicampur gula jawa," ungkap Jihan yang hampir tiap tahun nggak absen berjualan di area Aloon-Aloon Masjid Agung Kauman tersebut. "Keluarga saya sudah sejak 1965 jualan jajan pasar ini. Turun-temurun. Saya generasi kedua."

Sebelum Aloon-Aloon tertata rapi seperti sekarang, Jihan berjualan tepat di depan Masjid Kauman. Dari tahun ke tahun, harus diakuinya bahwa dirinya mulai kehilangan pembeli. Kendati terlihat selalu ramai pengunjung, dia nggak menampik fakta bahwa penjualannya terus menurun saban tahun.

"Ramadan tahun ini penjualan kurang, mungkin karena sekarang banyak jajajan kekinian. Sementara, anak muda banyak yang nggak tahu (coro santan dan ketan biru)," jelas Jihan.

Untuk menyikapi berkurangnya pembeli, perempuan 55 tahun ini pun memilih menurunkan jumlah produksi. Sejak tahun lalu, produksi kue coro-nya nggak lebih dari 100 buah, sedangkan ketan biru hanya produksi 3 kilogram.

"Padahal sebelum-sebelumnya (produksi ketan biru) sampai 7 kilogram," keluhnya.

Kuliner Kaya Rasa

Ketan biru kudapan khas Kota Semarang yang hanya ada di bulan di ramadan. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Selain coro santan dan ketan biru, Jinah menjual petis bumbon, hidangan "berat" yang juga nggak banyak dijual di luar Bulan Suci. Berbeda dengan coro santan dan ketan biru yang merupakan kudapan, petis bumbon adalah menu utama yang sekilas mirip sambal goreng.

"Bahan utama petis bumbon adalah telur, yang dimasak bersama petis banyar, daun jeruk, temu kunci, dan aneka rempah hingga membuatnya berwarna kemerahan," terang Jihan. "Seporsi kue coro atau ketan biru harganya Rp5.000, sedangkan petis bumbon Rp10.000."

Titik Sumiati, seorang pembeli yang saya temui di depan lapak Jihan mengatakan, cita rasa petis bumbon sangat kaya rasa rempah. Hampir tiap Ramadan dia datang ke Aloon-Aloon untuk membeli petis bumbon sebagai lauk berbuka puasa.

"Sekilas, rasa petis bumbon mirip gulai begitu masuk mulut, tapi beda. Yang membedakan itu rempah-rempahnya yang kuat, terutama kunci," bebernya.

Hm, no debat, sih! Petis bumbon memang nggak ada duanya, apalagi kalau dimakan bareng nasi hangat pas buka puasa. Eh, tapi karena teksturnya mirip sambal goreng, dimakan pakai lontong atau ketupat oke juga kali, ya?

Sore itu, akhirnya saya sukses menikmati ketiga menu wajib yang harus dicicipi kalau ke Aloon-Aloon Semarang ini. Menurut saya, coro santan paling pas dinikmati sebagai menu pembuka, dilanjutkan petis bumbon untuk makan besar, lalu ditutup dengan ketan biru yang manis.

Kamu sepakat atau punya saran lain, Millens? (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: