Inibaru.id - Selain terkenal sebagai tempat orang bernazar, Pasar "Pekaulan" Gerit juga populer akan jajanan legendaris yang hampir selalu dikerubuti pelanggan setianya. Salah satunya adalah dawet beras gula jawa, minuman zadul yang diyakini sudah di situ sejak lama.
Oya, sebagai informasi, Pasar Gerit hanya buka sekali dalam sebulan, yakni tiap Senin Pahing. Namun, biasanya aktivitas di pasar yang berlokasi di Desa Gerit, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, itu justru lebih ramai sehari sebelumnya atau pada Minggu Legi.
Hari itu, sebagian warga setempat menggelar dagangan di pasar, berupa jajanan zadul khas Desa Gerit. Inilah yang menjadi magnet wisatawan, yang sebagian besar berasal dari luar Gerit. Mereka kebanyakan sengaja datang untuk menikmati kuliner zadul di desa tersebut.
Salah satu kuliner zadul itu adalah dawet beras gula jawa Minuman manis bersantan kental dengan cendol putih ini menjadi favorit para pengunjung Pasar Gerit karena selain rasanya yang menggugah selera, harganya juga cukup terjangkau.
Selalu Ludes Terjual
Supatmi, salah seorang penjual dawet Pasar Gerit mengatakan, seporsi dawet di tempatnya dibanderol antara Rp2.000 hingga Rp4.000.
“Harga (seporsi dawet) gelas kecil Rp2.000 saja. Kalau gelas besar harganya Rp4.000,” terang perempuan paruh baya yang biasa disapa Mbah Pat tersebut.
Mbah Pat adalah salah seorang penjual dawet beras gula jawa terlama di Pasar Gerit. Usianya sudah menginjak 70 tahun. Namun, dia mengaku nggak pernah absen berjualan di pasar tersebut saban Minggu Legi. Dia senang karena dawet beras buatannya selalu ludes diburu pelanggan.
“Para pembeli kebanyakan menikmati dawet beras ini dengan diminum langsung di tempat. Namun, bisa saja dibungkus untuk dibawa pulang,” tutur nenek murah senyum itu.
Dinikmati Tanpa Es
Oiya, dawet beras khas Pasar Gerit ini biasa dinikmati tanpa tambahan es. Mbah Pat mengungkapkan, menambahkan es pada wedang dawet ini justru bakal membuatnya kehilangan rasa manis. Kalau mau diminum dalam keadaan dingin, kamu bisa memasukkannya ke kulkas terlebih dulu sebelum diminum.
Menurut Mbah Pat, harga dawet beras bisa sangat terjangkau karena cara membuatnya cepat dan gampang serta bahan-bahan yang dipakai sederhana, murah, dan mudah ditemukan; yakni hanya terdiri atas beras, gula jawa, santan kental, kapur sirih, dan air.
“Untuk membuat cendol (dawet), beras dibuat bubur terlebih dahulu, lalu diberi kapur sirih (gamping) agar kenyal. Setelah diaduk rata, adonan dicetak dengan sarangan panci, ” kata Mbah Pat.
Sebelum mencetak adonan, pastikan untuk menyiapkan air dalam wadah penampung cendol. Setelah itu, letakkan sarangan panci di atas wadah, lalu tuangkan adonan ke sarangan untuk mencetaknya. Kemudian, tekan-tekan adonan memakai sendok sampai membentuk cendol dan jatuh sendiri ke air.
Sementara, untuk juruh alias gula jawa cair yang menjadi pemanis dawet, Mbah Pat mengatakan, cara membuatnya cukup dengan merebus gula jawa hingga mendidih, tanpa tambahan apa pun. Pun demikian dengan santannya.
“Untuk santan, harus dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk biar nggak pecah," paparnya.
Gimana rasa dawet beras gula jawa buatan Mbah Pat? Silakan bertandang dan nikmati sendiri ya, Millens. Yang pasti, dijamin kamu bakal ketagihan! (Rizki Arganingsih/E03)