BerandaIslampedia
Jumat, 3 Mei 2018 08:55

Masjid Cheng Ho Purbalingga dan Arsitektur Gaya Tiongkok

Masjid Cheng Ho Purbalingga dan Arsitektur Gaya Tiongkok

Masjid Cheng Hoo. (Teguhrahardjo-st.blogspot.co.id)

Nggak seperti masjid pada umumnya, sebuah masjid di Purbalingga dibangun menyerupai kelenteng yang berarsitektur khas Tiongkok. Masjid itu dinamai Masjid Cheng Ho.

Inibaru.id – Kamu mungkin sudah mengenal sosok Cheng Ho. Laksamana Muslim dari Tiongkok ini memimpin armada pelayaran besar hingga berbagai wilayah, termasuk ke perairan Indonesia.

Nah, meskipun sang laksamana nggak pernah menginjakkan kaki di Purbalingga, Jawa Tengah, kabupaten ini memiliki bangunan masjid yang disebut sebagai Masjid Cheng Hoo, lo.

Berada di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, masjid ini memiliki ukuran 11 x 9 meter. Dari luar, orang boleh jadi bisa keliru menganggap bangunan ini sebagai kelenteng. Pasalnya, masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok yang dominan warna merah, warna khas kelenteng yang ada di Indonesia. Pilar-pilarnya dicat dengan warna merah. Jendela-jendela kaca yang berbentuk segi delapan memiliki warna merah dan kuning. Sejumlah lampion berwarna sama pun juga tergantung di beberapa bagian masjid.

Masjid Cheng Hoo bahkan nggak memiliki kubah bulat seperti umumnya masjid di Nusantara. Atap masjid ini justru berbentuk pagoda segi delapan yang bertingkat-tingkat, seperti ditulis beritagar.id (8/2/2016). Setiap sudutnya menonjol keluar menyerupai ekor naga.

Nah, kalau kamu masuk melalui pintu utama yang berbentuk seperti kepala kunci, kamu akan melihat tulisan kanji berwarna kuning keemasan di sebuah papan hitam. Di bagian kiri, ada beduk berwarna merah, warna yang nggak lazim digunakan untuk beduk lain di Indonesia. Pada bagian depan, langit-langit mihrab dihiasi oleh ornamen berbentu segi delapan dan tulisan Arab, seperti ditulis aroengbinang.com (18/4/2018).

Oya, pada sisi utara masjid, ada relief Laksamana Cheng Hoo beserta armada kapalnya, lo. Relief ini menggambarkan Cheng Ho yang sedang mengarungi lautan. Konon, relief ini memiliki pesan agar muslim Tionghoa di Indonesia nggak merasa sombong dan risih.

Dibangun oleh Mualaf

Mengutip kompasiana.com, pendirian masjid ini diprakarsai oleh seorang muallaf Tionghoa bernama Thio Hwa Kong atau Heri Susatyo. Dia menilai bahwa sumber kekuatan Islam ada pada masjid. Karena itu, Heri pun lantas merintis ide pembangunan masjid ini pada 2004, dengan bantuan warga setempat dan Persatauan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Pada 2005, pembangunan mulai dilaksanakan, tetapi terhenti setahun kemudian. Pembangunan dilanjutkan pada 2010, yang diikuti peresmian pada 5 Juli 2011.

Kalau kamu berkunjung ke sini, rutenya mudah, lo. Masjid ini berada di tepi jalan raya Purbalingga-Bobotsari. Dari pusat kota Purbalingga, kamu perlu menuju ke arah utara sejauh 12 km. Kalau dari Bobotsari, jaraknya sekitar 12 km ke arah selatan.

Menarik banget, ya, Millens? (IB08/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025