BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 10 Des 2018 17:01

Usia Senja Tak Pupuskan Tekad Rohmat Jajakan Mainan Tradisional

Rohmat menjajakan mainan tradisional buatannya. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Usia senja rupanya nggak menghalangi Rohmat untuk mencari nafkah. Hingga kini, dia masih berkeliling menjajakan dagangannya berupa peluit tradisional.

Inibaru.id – Pengunjung Festival Ampyang Maulid di Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, sudah berangsur pulang sore itu, Selasa (20/11/2018). Namun, Rohmat masih hilir mudik menjajakan peluit (sempritan) tradisional buatannya. Bunyi sempritan yang sesekali ditiupnya terkadang sukses membuat sisa pengunjung tertarik dan mendekatinya.

Di usianya yang senja, lelaki bertopi itu masih bersemangat  mencari nafkah dengan menjual mainan tradisional serupa peluit berbahan kayu dengan lubang kecil di tengahnya. Peluit itu kemudian diberi cover supaya tampak lebih menarik. Rohmat mengklaim, mainan tersebut bisa menghasilkan lima suara berbeda.

“Betul, ini bisa suara bayi, tokek, juga kucing,” klaimnya, lalu meniup dan menghasilkan suara yang disebut.

Peluit buatan Rohmat. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Rohmat menjual peluit itu seharga Rp 5.000 per biji. Sekilas, harga itu mungkin terlihat mahal untuk ukuran sebuah peluit kayu. Namun, melihat proses pembuatan dan jarak tempuh begitu jauh yang dilalui Rohmat, harga ini sangatlah murah.

“Saya sudah keliling seluruh Jawa. Pernah ke Jakarta, Bandung, dan Madura. Ini saya juga mau ke Sukolilo, Pati,” jelas warga Mlati Lor, Kudus, itu.

Sayang, dengan perjuangan sebesar itu, nggak banyak laba yang bisa dihasilkannya. 

“Sekarang sepi sekali. Tadi cuma Rp 20 ribu sampai sekarang. Kalau ramai ya bisa sampai Rp 150 ribu,” ungkap Rohmat.

Penghasilan itu nggak bisa mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Alhasil, dia mencari nafkah tambahan dengan menjual mi ayam pada hari-hari biasa.

Dua anak kecil membeli peluit buatan Rohmat. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Lelaki yang sebagian rambutnya sudah beruban itu mengatakan, dia sudah menekuni bisnis tersebut sejak 1970. Dulu, produk bikinannya sangat digandrungi anak kecil. Namun, seiring perkembangan zaman, peluit tradisional itu mulai ditinggalkan.

Hm, salut dengan kegigihan Pak Rohmat untuk mencari nafkah, nih! (Ida Fitriyah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: