BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 19 Mei 2023 08:00

Satu Dasawarsa, Darum Santi Jatuh Bangun Besarkan Boneka Nona Kriwil

Sosok Darum Santi pemilik usaha Boneka Nona Kriwil. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Tak banyak usaha kerajinan tangan yang mampu bertahan hingga satu dasarwasa seperti usaha Boneka Nona Kriwil. Lalu rahasia apa yang menjadi kunci keberhasilan Darum Santi sejauh ini?

Inibaru.id - Pantang menyerah itulah kata yang senantiasa dipegang teguh pemilik usaha Boneka Nona Kriwil, Darum Santi. Usahanya mampu bertahan hingga satu dasawarsa berkat kegigihannya berinovasi.

Perempuan yang akrab disapa Santi tersebut sempat ingin menyerah ketika banyak kompetitor yang merusak harga pasaran. Akan tetapi Santi segera sadar dan terus melanjutkan usaha keranjinan tangan dari kain perca.

"Sejak saya memulai usaha dari tahun 2012, saya sempat marah dengan keadaan. Usaha saya jatuh, banyak pesaing menjual harga kerajinan tangan yang tidak masuk akal," ucap Santi pada Inibaru.id belum lama ini.

Tak ingin usahanya hancur begitu saja, Santi pun segera berbenah dan berusaha membuat aneka kerajinan tangan yang unik. Akhirnya, Boneka Nona Kriwil jadi primadona dan mampu membangkitkan usahanya.

"Ciri khas Boneka Nona Kriwil itu pada rambutnya. Saya senang; sejak tahun 2019, orang-orang yang lihat produk saya pasti bilang itu buatan Mbak Santi," celetuknya.

Manfaatkan Limbah Kain Perca

Darum Santi sedang membuat tas keranjang dari kain perca. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Bahan utama yang Santi gunakan untuk membuat Boneka Kriwil yaitu limbah kain perca. Sedangkan untuk mempercantik boneka tersebut Santi menggunakan kain flanel, kain kaus, benang wol, dakron, dan lain-lainnya.

"Bahkan, kain perca yang ukuran tiga sentimeter masih bisa saya olah untuk dibikin aksesori," tutur Santi.

Perempuan berambut sebahu itu mengatakan kalau dirinya membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk menyelesaikan satu boneka. Namun, diakui Santi, boneka adat Papua yang proses pengerjaannya sedikit lebih lama.

"Karena boneka (adat Papua) kan butuh pengecatan pada bagian wajah. Ngecat di kain juga nggak sekali langsung jadi. Harus diulang-ulang untuk menghasilkan warna yang sesuai," paparnya.

Santi yang juga berprofesi sebagai guru les privat mengaku senang karena hobinya bisa menghasilkan uang serta mampu mempekerjakan beberapa orang di lingkungan rumahnya. Senggaknya kini ada tiga orang yang membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya.

"Puji Tuhan, saya juga punya satu gerai di tempat wisata Dusun Semilir sejak November 2022. Penjualan di sana cukup lancar dan banyak wisatawan yang tertarik dengan produk tangan buatan saya," lanjutnya.

Mampu Bertahan Saat Pandemi

Penampakkan Boneka Nona Kriwil dan aneka ragam aksesoris yang terpajang rapih di kediaman Darum Santi. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Kala usahanya mulai merangkak naik, Santi kembali diterpa badai. Pandemi Covid-19 yang turut melanda Indonesia sejak 2020 turut berimbas pada usahanya.

Kendati demikian, Santi justru enggan mengalah dengan keadaan. Dia membuat inovasi dengan menjual bahan-bahan boneka yang belum jadi dilengkapi dengan cara-cara merangkainya.

"Ternyata banyak orang yang berminat, mungkin karena orang-orang yang bosan di rumah nggak ada aktivitas. Inovasi itu juga sebagai edukasi agar orang-orang mampu memanfaatkan kain perca," bebernya.

Santi pun tak menyangka jika usahanya yang berawal dari hobi bisa bertahan sepuluh tahun lamanya. Apalagi Boneka Nona Kriwil disukai orang-orang di seluruh pelosok Indonesia.

"Mungkin tinggal daerah Papua saja karya buatan saya belum terbang ke sana. Padahal boneka adat Papua paling best seller di sini," tandas Santi diiringi dengan gelak tawa.

Perlu dicontoh nih kegigihan Santi dalam membangun usaha hingga mampu bertahan satu dasarwarsa. Mantranya, jangan menyerah dan terus berinovasi ya, Millens! (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: