BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 24 Apr 2020 13:05

Salut! Warga RW 3 Kelurahan Jomblang Semarang Bikin Dapur Umum

Makan gratis di RW 3 Kelurahan Jomblang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Warga RW 3 Kelurahan Jomblang membuat dapur umum untuk meringankan kesusahan warga yang terdampak pandemi corona. Bahkan nggak cuma warga RW 3 saja yang bisa menikmati makan gratis, warga umum juga boleh. <br>

Inibaru.id - Permukiman itu bisa dibilang sukar untuk diakses. Topografi daerah yang menanjak dan menurun serta jalan yang nggak begitu lebar praktis hanya bisa dilalui oleh motor. Bahkan, istri Wali Kota Semarang Kriseptiana Hendrar Prihadi beserta rombongan yang beberapa waktu lalu sempat berkunjung, harus memarkir mobilnya dengan jarak yang cukup jauh.

Permukiman yang saya deskripsikan tersebut adalah RW 3 bagian dari Kelurahan Jomblang, Kota Semarang. Meskipun akses kampung sulit, rasa solidaritas patut diapresiasi. Pasalnya, dalam rangka menghadapi paceklik selama pandemi corona, warga RW 3 bersatu membuat dapur umum untuk makan bersama.

Hidangan di dapur umum RW 3 Kelurahan Jomblang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Yoyok Suryo Setiawan selaku ketua RW mengungkapkan kalau adanya dapur umum ini sebetulnya bukan suatu kegiatan yang direncanakan secara matang dan komunal.

“Awalnya cuma iseng-iseng. Kebetulan karena corona ini banyak yang dirumahkan,” ungkap laki-laki berusia 50 tahun tersebut saat saya temui pada Rabu (22/4/2020).

Dapur umum itu sudah berjalan selama seminggu lebih. Menurut Yoyok, sejauh ini dapur umum tersebut sudah banyak membantu bagi RW 3. Bahkan warga lain di luar RW 3 pun juga boleh-boleh saja apabila hendak makan. Wah!

Makan gratis sungguh membantu warga yang terdampak pandemi corona. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Asyik mengobrol saya diminta makan. Agak canggung, namun setelah beberapa kali dipaksa, akhirnya saya mengalah. Waktu itu lauknya adalah nasi sup, dengan tahu-tempe goreng dan orek tempe.

Pugoh Munggolo, merupakan salah satu warga yang punya peran besar dari terbentuknya dapur umum ini. Sebab dialah kokinya. Kata Pugoh, warga RW 3 memang punya tradisi masak-memasak yang kuat. Sebelum corona melanda, warga sering masak bersama.

“Seringnya mendadak ya. Patungan tiba-tiba beli ikan, atau ayam bahkan pernah kambing. Ya terus dibakar lalu dimakan bareng-bareng,” ujarnya.

Untuk dapur umum karena corona ini, Pugoh membeberkan bahwa awalnya berasal dari swadaya masyarakat sendiri untuk menyisihkan sebagian persediaan bahan pangan di rumah masing-masing. Lalu lambat laun, berbagai donasi datang.

Suasana dapur umum yang juga jadi tempat berkumpul warga. (Inibaru.id Audrian F)<br>

Lauk yang tiap hari dimasak tergantung pada donasi. Itulah kenapa dalam memasak Pugoh membuat makanan yang ringan-ringan saja atau ramah konsumsi. Katanya yang penting ada gizinya dan yang lebih penting lagi: kebersamaan.

“Saya masak cuma sekali. Bisa untuk siang sampai malam. Kalau semisal ada lauk yang habis, ya mungkin saya tambahi dengan bahan baku yang sisa,” tambah Pugoh.

Yoyok Suryo Setiawan kembali membeberkan kalau dapur umum ini akan diteruskan hingga bulan Ramadan. Dia bersama warga lain akan kembali memasak untuk berbuka warga. Namun, tetap saja nggak ada buka bersama karena imbauan physical distancing.

Untuk ketersediaan bahan baku, Yoyok nggak khawatir akan kehabisan. Dia percaya diri, sejauh maksudnya baik, pasti akan ada jalan. "Terutama dari Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.

Kamu terinspirasi untuk bikin dapur umum juga nggak, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: