BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 9 Agu 2023 12:54

Refleksi Bulan Suro: Cita-Cita Dimulai dengan Menciptakan Perubahan

Retno Shanti Ruwyastuti (kiri) bersama Dr H Awaluddin Pimay Lc MA (kanan) di acara Nongkrong Tobat Santrendelik di Kota Semarang, Juli lalu. (Istimewa)

Merefleksikan Bulan Suro, Shanti mengungkapkan, sebuah cita-cita mulai diperjuangkan saat kita menciptakan perubahan-perubahan.

Inibaru.id - Keinginan menjadi wartawan bukanlah cita-cita yang sulit diwujudkan saat ini. Pilihan media yang beragam serta akses informasi yang jauh lebih mudah dijangkau sangat mendukung profesi tersebut. Namun, privilese ini agaknya nggak dimiliki Retno Shanti Ruwyastuti saat itu.

Hidup pada era Orde Baru yang menyensor pers nggak mematahkan semangat Ketua Komisi Asosiasi Televisi Swasta Indonesia ini untuk menjadi jurnalis. Hal itu diungkapkannya saat didapuk sebagai salah satu pembicara dalam acara Nongkrong Tobat Santrendelik yang digelar di Kota Semarang pada akhir Juli lalu.

Di hadapan ratusan santri yang mengikuti pengajian rutin tersebut, perempuan yang menghabiskan masa kecilnya di Semarang itu banyak bercerita tentang bagaimana dia menggapai cita-cita yang mulai dia rintis jauh sebelum meraih gelar sarjana di Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

“Memulai karier dengan magang pada sebuah majalah berita di Jakarta, saya ditempatkan di desk Kriminal. Setelah lulus S1, kuliah S2 program Produksi Penyiaran di Boston University di Kota Boston, Amerika Serikat, lalu bekerja di CNN Internasional,” ungkap Shanti yang malam itu berduet dengan ustaz kenamaan Semarang, Dr H Awaluddin Pimay Lc MA.

Menciptakan Perubahan

Shanti menekankan, untuk menggapai cita-cita yang besar, banyak yang harus diperjuangkan, diantaranya melakukan perubahan, sebagaimana tema pengajian malam itu, yakni “Suro Mania” yang banyak merefleksikan kisah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah pada 622 M.

“Saya adalah seorang introver, yang terbilang kesulitan untuk berbicara dengan orang lain. Namun, karena punya keinginan kuat menjadi jurnalis, konsekuensinya saya harus membuat perubahan besar, harus berani mewawancarai narasumber” ujar perempuan yang dipinang Metro TV setelah bekerja di CNN selama enam tahun tersebut.

Untuk menggapai cita-cita, Shanti harus siap membuat perubahan besar. (Istimewa)

Tak hanya siap berubah, kemampuan beradaptasi dan melihat situasi sekitar juga penting dimiliki, terutama saat bersekolah atau bekerja di luar negeri.

“Jangan gegar budaya. Kenali budaya dan kebiasaan masyarakat setempat, bergaul dengan warga lokal, dan ikuti berita daerah untuk update informasi serta memahami isu terkini. Tapi, jangan sampai melupakan budaya sendiri, karena itu adalah jati diri yang justru punya nilai plus,” paparnya.

Bagaimana jika ingin menambah uang saku padahal visa kita visa pelajar? “Kita bisa mencari pekerjaan di lingkungan kampus,” kata Shanti. “Hati-hati jika yang ada yang menawarkan pekerjaan di luar kampus dengan gaji tinggi, padahal kita masih memakai visa pelajar. Ini bisa menjurus ke hal kriminal,” imbuhnya.

Membangun Kredibilitas

Setelah hampir enam tahun bekerja di CNN Internasional yang bermarkas di Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat, Shanti memutuskan kembali ke Indonesia untuk menerima pinangan Metro TV. Ia tidak menyesal meninggalkan karier di CNN yang sudah mapan untuk mendirikan televisi berita pertama Indonesia. Shanti bahkan bergabung beberapa bulan sebelum Metro TV mengudara.

Menurutnya, meniti karier di dunia jurnalistik dengan sepenuh hati membangun kredibilitasnya di industri media. Bukan hanya jurnalistik, imbuhnya, semua profesi harus dilakukan sepenuh hati.

Upaya Shanti untuk membangun kredibilitas di dunia jurnalistik tidaklah sia-sia. Selama berkarier di Metro TV, banyak hal dicapainya, termasuk menginisiasi program dokumenter sejarah Metro Files, menjadi Wakil Pemimpin Redaksi, hingga kini dikenal sebagai salah satu pakar media di Indonesia.

“Sekali lagi, selain tekun belajar, berjejaring dan beradaptasi, mencapai cita-cita harus dimulai dengan menciptakan perubahan,” tegasnya.

Sungguh inspiratif ya, Millens? Yang perlu dicatat, untuk meraih hal yang penting, perubahan yang dilakukan juga harus sebanding. (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: