BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 1 Nov 2017 12:34

Kreasi Baru Mahasiswa ITB: Pesawat pun Bisa Dilipat

Para mahasiswa ITB yang berhasil menciptakan pesawat lipat (Kemahasiswaan ITB)

Tak hanya bisa dilipat sehingga mudah dimasukkan dalam tabung, pesawat ini bisa langsung keluar dan terbang tanpa perlu dikeluarkan dari tabung terlebih dahulu.

Inibaru.id – Tim Akash Adyaksa yang merupakan bagian dari tim Aksantara ITB yang beranggotakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menciptakan pesawat terbang yang memiliki sayap bisa dilipat. Seperti apakah pesawat tersebut?

Fivien Nur Savitri selaku Kasubdit Humas dan Publikasi ITB menyebut inovasi dari tim Akash Adyaksa ini berhasil menjadi juara ke-2 untuk category Technology Development kompetisi Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2017 yang berlangsung pada 16-21 Oktober 2017. Kompetisi ini memang menitikberatkan penilaian pada kreativitas ide dan inovasi.

Baca jga:
Kau Hafiz, Kau Makan Gratis di Sini
Griselda Sastrawinata WNI Pertama yang Tembus Disney

Salah satu anggota tim, Nathan, menyebutkan bahwa pesawat yang mereka buat sangat unik karena memiliki empat sayap yang telah dirancang dengan spesifik agar bisa dilipat. Bahkan, pesawat ini bisa dimasukkan ke dalam tabung khusus sehingga akan menghemat tempat saat dipindah ke mana-mana. Bahkan, saat akan diluncurkan, pesawat ini tidak perlu dikeluarkan dan bisa diterbangkan langsung dari dalam tabung tersebut.

“Sayap pesawat bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam tabung. Tepat setelah peluncuran pesawat berlangsung, dua sayap depan terbuka dan disusul dengan dua sayap belakangnya, termasuk bagian vertical tale-nya juga. Konsep desain putaran sayapnya lebih ke torsional spring,” ucap Nathan sebagaimana dikutip dari Antara (31/10/2017).

Nathan menyebutkan bahwa sistem yang dipakai pesawat ini adalah coordinated airway sistem yang berarti kita bisa menggunakan beberapa pesawat sekaligus yang sudah terkoneksi satu sama lain. Hal ini berbeda dengan sistem biasanya yang hanya menggunakan satu pesawat yang dikendalikan langsung oleh ground control system. Sementara itu, pengendalian pesawat ini menggunakan WIFI.

Baca juga:
Sukses di Hollywood, Livi Zheng Tetap WNI
Inilah Lima Anak Muda Pengharum Bangsa

Pesawat ini bisa digunakan untuk fungsi monitoring, khususnya dalam hal mengumpulkan data dari ketinggian atau area perbukitan dengan cepat dan akurat. Selain itu, pesawat juga bisa melakukan fungsi live streaming atau melakukan beberapa atraksi tertentu.

“Bahan pembuatan pesawat ini, kami buat dengan memadukan beberapa proses mulai dari 3D Print dan CNC yang bisa dibuat di ITB. Kesulitannya sih lebih pada pembuatan putaran sayapnya agar bisa dilipat dan itu menghabiskan waktu selama dua bulan. Butuh sekitar delapan bulan untuk mengerjakan pembuatan pesawat ini,” lanjut Nathan.

Selain Nathan, mahasiswa lain yang terlibat dalam pembuatan pesawat ini adalah Tobias Samuel, Reza Prama, Nurhayyan, Rizqina Rifqi, Sofia Karina, Rahmat Aria, Ahmad Fadlillah, M Naufalino Fadel, Navila Akhsanil, Muhammad Hanif, Irsyad Lukman, Azizul Hanif, Luthfi Irawan, Umar Al-Faruqi, dan Tjia Johan. (AW/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024