BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 9 Mei 2024 17:00

Owner Enya Cakes, Jihan Fachrida; Sukses Bikin Bisnis Kue Tanpa Gerai

Jihan Fachrida, pemilik bisnis kue Enya Cakes asal Kudus yang bisa meraup omzet jutaan rupiah tiap bulan. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Mengandalkan loyalitas pelanggan dan promosi di media sosial, owner Enya Cakes Jihan Fachrida sukses bikin bisnis kue kendati tanpa gerai.

Inibaru.id - Belum punya toko kue sendiri, tapi omzet bulanannya mencapai 6-7 jutaan rupiah. Dialah Jihan Fachrida, pebisnis keik asal Kudus yang belakangan tengah naik daun lantaran acap menggelar kelas dekorasi kue di berbagai tempat di Kota Kretek.

Jihan adalah pemilik Enya Cakes, usaha kue yang ditekuninya sejak awal 2024. Sejak belia, perempuan 22 tahun ini memang punya hobi memasak. Berpadu dengan kemampuan mengelola online shop ditekuninya sejak masa SMA, Jihan pun memantapkan diri berjualan kue secara online.

Dalam sebulan, nggak kurang dari 200 hingga 400 buah kue dibikin Jihan. Artinya, dalam sehari dia bisa menjual 10-20 buah kue. Ditambah dengan hasil dari kelas dekorasi kue yang digelarnya, mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) ini mengaku bisa mengantongi uang hingga jutaan rupiah tiap bulan.

“Secara kasar, omzet serta (penjualan tiket) kelas dekorasi kira-kira bisa menghasilkan 6-7 jutaan rupiah sebulan,” kata Jihan saat ditemui Inibaru.id seusai menggelar kelas dekorasi kue bertajuk Creative Activity di Fala Coffee & Garden, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kudus, belum lama ini.

Pelatihan Membuat Kue

Keseriusan peserta kelas dekorasi kue di Fala Coffee & Garden, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kudus. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Jihan nggak memungkiri, selain penjualan keik dan kukis secara daring, keuntungan terbesar dari Enya Cakes memang berasal dari kelas mendekorasi kue yang dia gelar secara berkala di berbagai tempat dalam beberapa bulan terakhir.

"Sejak awal tahun, sudah ada delapan event (kelas dekorasi kue) yang saya gelar," terangnya. "Tiap event, para peserta membayar tiket sebesar Rp120 ribu. Itu sudah termasuk kue bento, peralatan, dan bahan untuk menghias; juga fasilitas makan siang dan dokumentasi."

Kendati begitu, dia enggan menjadikan kelas dekorasi kue itu semata untuk mencari keuntungan. Tujuan utamanya adalah berbagi pengetahuan. Kebetulan, event ini sukses dan tiket yang dilempar selalu ludes terjual.

"Saya terinspirasi dari sebuah pelatihan parfum di Instagram, lalu saya sesuaikan dengan usaha kue yang saya tekuni, yakni mendekorasi kue. Kebetulan di Kudus belum ada, jadi saya bikin saja sekaligus ajang promosi," beber perempuan riang tersebut.

Dikerjakan Sendiri

Produk olahan susu kurma keluaran Enya Cakes yang baru diluncurkan. (Inibaru.id/ Alfia Ainun Nikmah)

Jihan mengaku menjalankan bisnis Enya Cakes seorang diri, kecuali pada event-event tertentu. Pada event kelas dekorasi kue Creative Activity di Fala Coffee misalnya, dia mengaku dibantu oleh satu karyawan untuk mengajari peserta dan dua orang yang mendokumentasikannya.

Untuk pemasaran, karena belum mempunyai gerai atau toko sendiri, Jihan sepenuhnya memanfaatkan media sosial. Informasi tentang kelas dekorasi juga dia cantumkan di situ. Sementara, untuk pemesanan, perempuan berhijab itu menggunakan nomor WhatsApp.

"(Dalam berjualan) saya mengandalkan pelanggan. Kelas dekorasi kue sejauh ini cukup efektif dalam menggaet pelanggan, sih!" ujar Jihan.

Oya, produk utama Enya Cakes adalah kue bento. Namun, Jihan juga melayani pesanan kue ulang tahun berbagai ukuran serta bronis. Pada Ramadan lalu, dia bahkan menerima pesanan berbagai jenis kukis untuk suguhan Hari Raya Idulfitri.

"Yang terbaru, Enya Cakes juga meluncurkan produk baru berupa olahan minuman susu kurma dengan enam varian rasa. Ini baru saja launching produk!" lontarnya sembari menunjukkan produk yang dimaksud.

Buat kamu yang tertarik untuk mencari tahu lebih detail tentang Jihan Fachrida dengan Enya Cakes-nya, langsung kepoin akun Instagram-nya saja ya. Dijamin bakal terinspirasi, deh! (Alfia Ainun Nikmah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024