BerandaInspirasi Indonesia
Jumat, 3 Agu 2023 15:12

Jaga Resep Keluarga, Kue Semprong Yuta Melalang ke Pasar Dunia

Sosok pemilih usaha rumah Kue Semprong Yuta, Yuta Endang Pudjiastuti. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Kunci kesuksesan Kue Semprong Yuta yang berhasil menjajaki pasar dunia salah satunya dengan menjaga resep legendaris dari orang tuanya.

Inibaru.id - Resep keluarga jika terbukti enak memang pantas dipertahankan, bahkan dikembangkan. Itulah yang dilakukan oleh Yuta Endang Pudjiastuti. Berkat formulasi bahan yang tepat dari resep turun temurun, dia berhasil menciptakan kue semprong yang cocok di lidah konsumen.

Rupanya, kue semprong yang diminati masyarakat bukan yang rasanya terlalu manis. Orang-orang justru menginginkan rasa kue semprong yang pas sehingga nggak meninggalkan rasa enek jika dimakan berulang kali.

"Awal saya memulai usaha bikin kue semprong dikasih masukkan oleh ibu saya, buatnya jangan terlalu manis. Pas ada yang bilang kemanisan, gulanya saya kurang," terang Yuta pada Inibaru.id beberapa waktu lalu.

Nah, kejelian menemukan rasa yang pas itu membuat produknya diminati banyak orang. Bahkan, kue kering berbahan dasar tepung beras, gula, dan telur bikinannya itu pernah terbang ke Kanada,Georgia, Swiss, dan Singapura berkat binaan dari Bank Indonesia (BI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

"Waktu pameran UMKM di Kanada itu produk saya laku keras. Saya bawa 2.000 kemasan, hampir 90 persen terjual. Sisa sedikit," ungkapnya.

Bentuk yang Berbeda

Adonan kue semprong berbahan baku tepung beras. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Selain rasa yang nggak terlalu manis, kue semprong Yuta juga memiliki bentuk yang berbeda dari yang lain. Umumnya kita menjumpai kue semprong berbentuk panjang dengan model gulungan.Nah, kue semprong Yuta justru berbentuk bulat pipih seperti emping atau kue gapit.

Ternyata yang menjadi alasannya lantaran kedua tangan Yuta sudah tak kuat menahan panas ketika harus menggulung kue tersebut. Selain itu, kue berbentuk keping lingkaran juga punya kelebihan, yaitu mudah dimasukkan dalam kemasan apapun.

Di gerai atau toko oleh-oleh kamu akan dengan mudah mendapati kue semprong Yuta ini, Millens. Bentuknya yang seperti uang koin itu tersusun rapi dalam toples sehingga nggak mudah remuk dan praktis dibawa dalam perjalanan. Dengan kemasan yang aman itu pula, kue semprong Yuta sangat mungkin dikirim ke berbagai kota via ekspedisi.

"Ketika momentum Lebaran kemarin, produk saya terjual mencapai 1000 kaleng. Berat satu kalengnya 120 gram, kalau isi kue semprong setiap kaleng ada 100 lembar," jelas Yuta.

Sempat Gagal

Seorang pegawai sedang mencetak kue semprong di ruang produksi. (Inibaru.id/Fitroh Nurikhsan)

Kesuskesan Yuta sekarang ini tentu saja tak lepas dari kegagalan-kegagalan yang pernah dia alami sebelumnya. Salah satu cerita yang masih dia ingat adalah tentang kompetitor atau pesaing. Ya, banyaknya pesaing yang menjual produk sama sempat membuat Yuta berhenti memproduksi kue semprong pada 2010.

"Ada seorang tetangga, bisa dibilang mencuri resep. Dia lalu ikut jualan, terus produknya lebih laris," kenang Yuta.

Tujuh tahun kemudian Yuta mencoba bangkit. Dia kembali bikin kue semprong, tetapi tidak memproduksi skala besar. Yuta membuat kue semprong ketika ada pesanan dari teman atau tetangga sekitar.

Titik kebangkitan Yuta terjadi pada bulan Maret 2018. Dia makin bersemangat memperbesar jumlah produksi kue semprong setelah produknya berhasil menjuarai lomba olahan lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang.

"Kue semprong buatan saya juara 1 tingkat kota. Lalu saya ikut lomba sejenis tingkat provinsi juara 3. Setelah menorehkan prestasi, saya percaya diri mengembangkan usaha kue semprong," tukasnya.

Nah, jika Yuta nggak takut gagal dan mencoba bangkit untuk meraih kesuksesan, kamu juga bisa melakukan hal yang sama dalam berbisnis. Oke? (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: