BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 3 Mei 2023 09:02

Irma Suryati, Pebisnis yang Beri Ruang Penyandang Disabilitas

Irma Suryati, Pebisnis yang Beri Ruang Penyandang Disabilitas

Irma Suryati dengan Mutiara Handycraft berusaha mengangkat martabat kaum difabel. (MI/Lilik Darmawan)

Sejak awal mendirikan Mutiara Handycraft, Irma Suryati sudah melibatkan banyak teman disabilitas di Kebumen dan sekitarnya untuk berkarya. Dia selalu memberi ruang dan memberdayakan potensi yang mereka punya baik itu kemampuan menjahit, pemasaran di dunia maya, dan lainnya.

Inibaru.id - Menjadi penyandang disabilitas sama sekali nggak jadi kendala bagi Irma Suryati untuk berbisnis, bersosialisasi, dan berkontribusi bagi sesama. Buah kegigihan, kesabaran, sekaligus kejelian mengambil peluang terlihat dari bersinarnya UMKM Mutiara Handycraft Kebumen yang dia dirikan dan kelola.

UMKM Mutiara Handycraft merupakan usaha pembuatan keset dan masker dari kain perca yang penjahitnya sebagian besar adalah kaum disabilitas. Dirinya sengaja memberdayakan kawan-kawannya yang difabel agar mereka tetap termotivasi untuk terus berjuang dan nggak dipandang sebelah mata.

Berkat perjuangan sosialnya mengangkat martabat kaum difabel, Irma mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Pada 20 Desember 2019 lalu, perempuan 48 tahun asal Desa Karangsari, Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah itu mendapat Satya Lencana Kebaktian Sosial.

Perjuangan pada Masa Pandemi

Badai pandemi sempat menggoyahkan usaha Irma. Mutiara Handycraft dengan produk utamanya keset mengalami kesulitan. Sejak awal Maret 2020 omset turun tajam hingga 50%. Bahkan, untuk mendapatkan bahan baku dari pabrik-pabrik saja susah, karena banyak dari mereka yang terdampak dan kemudian tutup.

Setelah memutar otak, akhirnya Irma memutuskan masker menjadi produk yang cocok dibikin dan dipasarkan di masa pandemi. Kala itu, setiap orang membutuhkan penutup mulut dan hidung itu untuk melindungi diri dari ancaman virus Covid-19.

"Dari situlah, saya juga mengajak penyandang disabilitas dan ibu-ibu untuk membuat masker. Jumlah perajin yang ikut serta sekitar 1.000, belum termasuk UMKM yang tersebar di Kebumen, Banyumas, Solo, Boyolali, Magelang dan Semarang," jelasnya, dikutip dari Media Indonesia (25/10/2021).

Pemasaran secara Daring

Penyandang disabilitas yang nggak mampu membuat keset punya andil sebagai pemasaran daring. (MI/Lilik Darmawan)

Ketika pasar Mutiara Handycraft terguncang karena pandemi, muncullah ide untuk memperluas pasar secara daring. Penyandang disabilitas yang nggak mampu membuat keset kemudian ikut berperan dalam pemasaran daring.

Menurut Irma, dari 300-an penyandang disabilitas yang nggak bisa menjahit, 32 di antaranya telah berdaya menjadi pemasar produk-produk Mutiara Handycraft melalui media sosial.

"Ada yang lewat akun media sosial pribadi seperti Facebook, Instagram, TikTok hingga WA. Selain itu, ada juga difabel yang memasarkan melalui marketplace. Salah satu marketplace yang cukup dikenal oleh mereka adalah Tokopedia. Sejauh ini, cukup baik pemasaran melalui marketplace," katanya.

Perempuan yang mengalami kaki lumpuh sejak usia empat tahun itu mengaku agak menyesal karena terlambat menyadari jika disabilitas seharusnya nggak jadi penghalang untuk berkarya.

"Saya agak menyesal, karena terlambat menyadari. Sesungguhnya penyandang disabilitas bisa diberdayakan untuk tenaga pemasaran di dunia maya. Hingga kini, ada 32 difabel yang aktif memasarkan," terang Irma.

Salut banget dengan kiprah dari Irma Suryati yang selalu punya solusi di setiap tantangan ya, Millens? Kita bisa belajar banyak banget dari Irma tentang mengelola bisnis, semangat berbagi, dan berkontribusi untuk orang lain. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025