BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 18 Mei 2020 10:05

Gerakan Solidaritas Sosial Masa Corona untuk Para Buruh Perempuan

Para buruh gendong perempuan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Wulan Agustina Pamungkas)

Gerakan #ngabuburitsolidaritas dan Perempuan Bantu Perempuan menjadi salah dua aksi nyata membantu para korban terdampak Covid-19 pada masa pandemi. Seperti apa yang solidaritas yang dipersembahkan untuk para buruh perempuan ini?

Inibaru.id – Suara Cholil Mahmud vokalis Efek Rumah Kaca menggema di ruangan saya sore itu menyanyikan lagu "Rahim Ibu". Saat itu saya tengah mengikuti #ngabuburitsolidaritas Berkah Ramadhan untuk Keluarga Buruh Perempuan Terdampak Covid-19. Acara ini diselenggarakan live via Instagram @fnksda dengan mengundang musikus folk kenamaan Tanah Air.

Gerakan solidaritas ini diinisiasi sejak 25 April 2020 lalu oleh Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Forum Islam Progresif (FIP), dan Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP). Solidaritas ini dilatarbelakangi terdapat ratusan buruh perempuan anggota FBLP terdampak Covid-19 yang kena Pemutusan Hubungan Kerja dan ketidakjelasan nasib. Mereka butuh biaya untuk makan, membayar kontrakan, keperluan kesehatan, dan hal mendesak lainnya.

Gerakan solidaritas Berkah Ramadhan oleh FNKSDA, FIP, dan FBLP. (Instagram/@fnksda)<br>

Anggota FNKSDA Muhammad Azka Fahriza mengatakan, solidaritas sosial yang muncul di masa pandemi sekarang ini sangat penting sebagai satu respon untuk situasi darurat. Apalagi ketika solidaritas dihubungkan dengan bagaimana Pemerintah Indonesia merespon pandemi sejak awal hingga sekarang.

“Solidaritas sosial yang muncul belakangan telah mengambil banyak tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rakyat dan meskipun perlu dilihat secara lebih kritis, dia potensial untuk menjadi jaringan pengaman yang efektif buat kelompok yang paling terdampak Covid-19,” kata Azka, Minggu (17/5).

Berbeda dengan FNKSDA, FIP, dan FBLP, aksi solidaritas sosial bisa dimulai dari inisiasi perorangan dengan bantuan kawan-kawan terdekat juga lo. Seperti yang dilakukan oleh Wulan Agustina Pamungkas dengan gerakannya “Perempuan Bantu Perempuan”.

Perempuan yang saat ini tengah merintis karier sebagai desainer tersebut menjelaskan keinginannya untuk membantu orang-orang terdampak Covid-19. Dibantu beberapa kawan, dia kemudian mencetuskan ide tersebut.

Gerakan Perempuan Bantu Perempuan. (Dok. Wulan Agustina Pamungkas)

Konsep solidaritas ini dengan mengajak patungan sebesar Rp 5.000 untuk membantu perempuan buruh gendong terdampak pandemi Covid-19 di Pasar Beringharjo Yogyakarta.

“Akhirnya aku bikinlah gerakan solidaritas, kolektif ini yang awalnya cuma ngajak temen- temen buat patungan lima ribuan, itu juga supaya tidak memberatkan. Aku juga sadar diri sih karena nggak akan bisa kalau cuma sendiri,” kata dia, Minggu (10/5).

Ingatan saya pun terbang ketika suatu malam bersepeda di areal belakang Pasar Beringharjo saat masih tinggal di Yogyakarta. Setiap malam para buruh gendong yang rata-rata perempuan sepuh tidur di emperan toko menggunakan perkakas tidur seadanya. Mereka berjejer-jejer di sepanjang trotoar di tengah dinginnya malam, belum lagi ketika hujan.

Wulan menerangkan alasannya memilih perempuan buruh gendong karena secara geografis letaknya dekat dan secara emosional merasa dekat. Wulan dan kawan-kawannya pernah terlibat aksi yang berhubungan dengan kesejahteraan buruh gendong. Di tengah pandemi ini pendapatan perempuan-perempuan buruh gendong ini sangat berkurang.

Perempuan buruh gendong menerima bantuan makanan dari hasil solidaritas Perempuan Bantu Perempuan. (Dok. Wulan Agustina Pamungkas)

Mereka juga memilih bertahan tinggal di emperan toko dan nggak pulang kampung karena nggak ada dana yang memadai. Sedangkan siklus kerja mereka harus kembali lagi di pagi harinya untuk kerja dan bertahan hidup. Ini yang membuat gerakan solidaritas ini bernama “Perempuan Bantu Perempuan”.

Berminat menyumbang sodaqoh terbaikmu, Millens? Untuk proses pengiriman donasi, kamu bisa kepoin Instagram @fnksda dan @wulanagustinapamungkas ya. Yuk, ah! (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: