BerandaInspirasi Indonesia
Senin, 17 Jan 2021 17:33

Dari Mana Para Mpu Mendapatkan Meteor untuk Dijadikan Keris?

Dari Mana Para Mpu Mendapatkan Meteor untuk Dijadikan Keris?

Keris dibuat dari bahan meteor, lantas, dari mana para empu mendapatkannya? (Inibaru.id/ Sitha Afril)

Bahan utama keris adalah meteor, batu yang jatuh dari luar angkasa. Nah, bagaimana caranya empu zaman dahulu bisa mendapatkan meteor, ya?

Inibaru.id – Untuk membuat keris yang ampuh, sebagian pandai besi sakti di Jawa zaman dulu, yang kerap disebut Mpu, konon mencampurkan batu meteor agar ampuh. Pertannyaannya, di mana para mpu mendapatkan batu luar angkasa itu?

Oya, terkait penggunaan meteor, kisah itu bukanlah isapan jempol belaka. Kanjeng Benny Hatmantoro dari Forum Bawa Rasan Tosan Adi Soedjatmoko Surakarta pernah mengatakan, para mpu di Tanah Jawa membuat keris, tombak, atau pedang dari bahan meteor yang memiliki unsur titanium.

Hal itu diperkuat dengan hasil penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) yang diprakarsai Haryono Arumbaning, Sudyartomo Suntono, dan Budi Santoso. Hasil penelitian menunjukkan, keris semasa pemerintahan Sultan Agung di Mataram pada abad ke-16 memiliki bahan titanium terbanyak.

Penelitian lain yang dilakukan Prof Dr Ir Mardjono Siswosuwarno dari Institut Teknologi Bandung juga menyebut, selain pada masa Sultan Agung, keris-keris pada zaman Majapahit juga banyak memakai bahan meteor.

Ada teknik tertentu yang dilakukan para empu untuk mendapatkan meteor, bahan utama keris. (Inibaru.id/ Sitha Afril)
Ada teknik tertentu yang dilakukan para empu untuk mendapatkan meteor, bahan utama keris. (Inibaru.id/ Sitha Afril)

Lantas, bagaimana bisa para empu ini mendapatkan meteor? Benny Hatmantoro mengatakan, dulu para mpu melakukan tirakat sambil menatap langit. Saat melihat ada meteor jatuh, mereka langsung memburunya dengan metode penyelarasan alam.

"Mereka sudah terlatih untuk mendeteksi dan memilih logam,” jelas Benny.

Para mpu menganggap batu yang jatuh dari langit memiliki kekuatan yang luar biasa. Karena alasan inilah meteor dijadikan bahan keris, tombak, atau pedang.

Dari catatan Catalogue of Meteorites, Jawa termasuk tempat yang cukup sering dijatuhi meteor. Sebagai contoh, pada 19 Maret 1884, kawasan Alastoewa, Madiun, Jawa Timur, tertimpa meteorit bernama Jatipengilon. Dengan berat 16 kilogram, benda itu terbenam sedalam tiga meter.

Hal serupa juga diungkapkan dalam data catatan meteor kepunyaan Javier de La Torre dari Vizzuality dan CartoDB. Jawa memang kerap kejatuhan meteorit sehingga cukup wajar jika para mpu zaman dahulu cukup mudah mendapatkannya untuk mendapatkan keris.

Jadi, sudah tahu dong dari mana meteor-meteor itu mereka dapatkan? Hm, pengin berburu meteor juga? Ha-ha. (Mer/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025