BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 25 Apr 2020 09:21

Berbagai Keribetan Teknisi di Balik Lancarnya Pengajian Daring

Ilustrasi pengajian secara daring. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Di balik tayangan pengajian online yang kamu nikmati di rumah sambil bersantai, ada berbagai keribetan yang dialami oleh teknisi dan pendakwah. Lalu apa saja sih perjuangan mereka untuk memproduksi tayangan pengajian daring?

Inibaru.id - Untuk memenuhi kebutuhan rohani para jemaah pengajian, pendakwah, dan penyelenggara kajian Islam di Kota Semarang. Transformasi metode dakwah ini tentu memerlukan berbagai penyesuaian dari segi teknologi yang dibutuhkan. Ya, sebelum sampai ke jemaah, proses pembuatan pengajian daring nggak semudah yang dibayangkan lo.

Hal ini diungkapkan oleh Farid Syafrodhi, ketua pemuda Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) Gunungpati yang mengaku mengalami berbagai kendala dalam mempersiapkan telekonferensi via Zoom. Menurutnya, masalah utama adalah sinyal.

“Saat hujan sinyalnya agak susah. Kita menyiasati pakai sinyal dari beberapa provider. Gimana caranya agar pengajiannya lancar,” tuturnya.

Nggak cuma itu, awal-awal penyelenggaraan pengajian daring terjadi beberapa kendala lain karena keterbatasan alat. Namun hal inilah yang jadi koreksi bagi dirinya dan tim untuk meng-upgrade peralatan agar lebih memadai.

Hal serupa juga dialami oleh M Rikza Chamami. Pendakwah satu ini mengaku harus membeli berbagai alat untuk menunjang proses produksi videonya. Selain itu, dia bersama timnya harus mengatur tempat agar terlihat ciamik di video.

“Live (siaran langsung) itu mulai kuota dan menata tempat biar backgroundnya bagus itu butuh waktu dan butuh effort. Enak langsung, pakai baju, datang, pakai parfum selesai,” selorohnya.

Ribet Tapi Memuaskan

Banyak peralatan yang dibutuhkan agar pengajian daring lancar! (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Cerita yang berbeda diungkapkan oleh Yanuar Eko Setyanto yang merupakan teknisi pengajian online Santrendelik Semarang. Menurutnya, pengalaman membuat siaran langsung melalui Youtube membutuhkan berbagai persiapan dan alat yang banyak.

“Setiap minggu live secara sederhana pakai hp melalui Instagram. Kini pakai alat yang baru seperti mixer video, USB HD Capture, sound dan berbagai perangkat yang baru kita coba. Kemarin kita mencoba teknologi baru dengan mengeksplor tools,” tuturnya.

Yanuar yang bertugas memastikan jaringan serta video memiliki resolusi bagus setiap siaran ini mengaku di balik keribetannya dalam mengatur berbagai alat ini membuatnya bisa menghasilkan produk video yang lebih baik.

“Ribet ya ribet, namun sesuai apa yang kita hasilkan juga bagus daripada video sebelumnya. Gambarnya lebih bagus,” tambahnya.

Selain itu, memproduksi video dan melakukan siaran langsung di Youtube juga membuat video terdokumentasikan dengan baik di platform video yang satu ini. Melihat perjuaangan tim IT yang bekerja di belakang layar ini, sangat pantas kita apresiasi dengan memberikan like dan komen positif. Setuju, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024