BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 12 Sep 2017 18:55

Berawal dari Kecintaan pada Mobil Kodok, Chris Lesmana Jadi Desainer VW di Jerman

Chris Lesmana (Foto: inside.volkswagen.com)

Sketsa Chris dipakai hampir seluruhnya tanpa ada perubahan sama sekali. Pihak VW mengatakan bahwa rancangan Chris sudah sangat bagus sehingga tidak melakukan perubahan lagi.

 Inibaru.Id - Ketika hobi menjadi pekerjaan seseorang, maka akan bahagialah hidupnya. Agaknya hal ini pula yang dirasakan Chris Lesmana. Bermula dari kecintaannya pada mobil Volkswagen (VW) atau yang lebih dikenal sebagai “mobil kodok” di Indonesia, pria asal Bandung itu sukses menjalani karir sebagai perancang mobil kesukaanya tersebut di luar negeri sekaligus menjadi kebanggaan bagi warga negeri ini.

Dilansir dari GNFI, sudah hampir 20 tahun Chris melakoni profesi sebagai desainer mobil yang bernaung di bawah salah satu merek otomotif terbesar dunia ini. Selama itu pula pria kelahiran 15 Maret 1969 itu mukim di Jerman.

VW Up! adalah salah satu mobil rancangan Chris yang cukup sukses di pasaran. Dipasarkan dalam dua rancangan, yakni dengan 3 dan 5 pintu, pada 2012 VW Up! sempat menjadi mobil terbaik di kelasnya. Namun, lantaran terkendala bahan bakar ramah lingkungan standar Euro 5 yang memang belum ada di Indonesia, jadi mobil ini belum bisa masuk ke negeri ini.

Baca juga: Inspiratif! 3 Anak Negeri Ini Berhasil Sukses Di Luar Negeri

Kecintaan Chris pada mobil kodok adalah segalanya. Ia mulai tertarik pada VW pada usia 17 tahun. Mendapatkan kado ulang tahun berupa VW hitam seri 1303 dari sang ayah yang juga menggandrungi VW, Chris mengawali kisah cintanya.

Ia pun mulai mengoleksi mobil Jerman tersebut. Tak sekadar mengoleksi, ia juga mengubah interior dan eksterior mobil. Kemampuannya mempercantik mobil bekas dipelajari dari sang ayah. Pria yang sejak kecil bercita-cita menjadi desainer mobil itu kemudian meninggalkan bangku kuliah Jurusan Desain Produk ITB pada 1991 untuk belajar Bahasa Jerman.

Chris muda kemudian memilih bersekolah di Jurusan Desain Transportasi di sebuah sekolah tinggi desain di Pforzheim, Jerman. Pada semester enam, ia magang di pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman selama 6 bulan di tahun 1995.

Puas dengan kinerja Chris, kontrak magangnya diperpanjang enam bulan. Volkswagen AG bahkan kemudian menawarinya untuk bergabung secara resmi dengan Volkswagen pada April 1997.

"Saya ikut mendesain banyak mobil VW di perusahaan," ungkap Chris.

Satu dari dua mobil hasil desainnya yang begitu menarik minat para pembeli adalah VW Up!. Chris mendesain mobil ramah lingkungan tersebut Bersama dua temannya, Klaus Bischiff dan Marco Antonio Pavone. Resmi dipatenkan pada 2008, mobil ini menuai banyak pujian.

Baca juga: Luar Biasa, Indonesia Sapu Bersih Juara Asia Auto Gymkhana Competition

Selain VW Up!, hasil karya Chris juga tertampil dalam VW New Beetle 2011 yang dijuluki “The Beetle”. VW ini juga mendapatkan pujian dan sanjungan dari pihak Volkswagen.

Pimpinan Volkswagen Group, Martin Winterkorn sendiri yang memilih sketsa hasil karya Chris dari beberapa sketsa hasil rancangan yang lainnya.

Dan yang lebih mengagumkan, sketsa Chris dipakai hampir seluruhnya tanpa ada perubahan sama sekali. Pihak VW mengatakan bahwa rancangan Chris sudah sangat bagus sehingga tidak melakukan perubahan lagi.

Dengan 23 juta terjual di seluruh dunia selama jangka panjang, termasuk 6 juta di Amerika Serikat, Beetle bukanlah subjek mudah untuk mengalami penyegaran.

Mobil itu telah didesain ulang dua kali dalam perjalanan untuk menjadi kekuatan penjualan dan ikon budaya VW di seluruh dunia. VW New Beetle ini dirancang khusus sebagai mobil untuk kaum hawa. (OS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kuliner Pedas dan Mantap di Warung Pecel Bu Gik Semarang

16 Des 2024

Lima Napi Bali Nine Dipulangkan ke Australia; Yusril: Mereka Tetap Narapidana

16 Des 2024

Rumah Pemujaan Dewi Samudra dan Klenteng Tertua di Lasem: Tjoe An Kiong

16 Des 2024

Indahnya Wisata Musim Dingin di Otaru, Jepang

16 Des 2024

Sejarah Candy Cane, Permen Ikonik dengan Makna Mendalam di Hari Natal

16 Des 2024

Isu Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD, Ide Positif atau Kemunduran Demokrasi?

16 Des 2024

Jateng Raih Dua Penghargaan di ABBWI 2024; Strategi Pariwisata Sukses Bawa Wisatawan

17 Des 2024

Catat Baik-Baik, Cuti Bersama dan Libur Sekolah pada Libur Nataru Kali Ini!

17 Des 2024

Benarkah Bikin SIM di Bulan Desember 2024 Gratis?

17 Des 2024

Serunya Wisata Air di Situ Tirta Marta Purbalingga

17 Des 2024

Menghadapi 'Curving Relationship', Apa yang Harus Dilakukan?

17 Des 2024

Begini Cara Dapatkan Diskon 50 Persen Tarif Listrik pada Januari-Februari 2025

17 Des 2024

Stok Pangan Nataru Dipastikan Aman, Masyarakat Jateng Diimbau Nggak 'Panic Buying'

17 Des 2024

Menggantikan Tugu Jamban, Seberapa Penting Nyi Pandansari bagi Warga Boja?

18 Des 2024

Di Jepang, Kamu Bisa Mencoba Kehidupan Siswa dalam Anime Sehari

18 Des 2024

Opsen PKB Berlaku pada 2025, Tagihan Pajak Kendaraan Bakal Naik?

18 Des 2024

Sejak Kapan Banjir Rob Jadi Masalah di Kota Semarang?

18 Des 2024

Bekali Remaja dengan Keterampilan Prososial untuk Masa Depan yang Lebih Baik

18 Des 2024

Sukseskan 'Makan Bergizi Gratis', Barantin Perketat Pengawasan Bahan Baku Pangan

18 Des 2024

BPBD Temanggung Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Hujan Ekstrem dan Longsor

18 Des 2024