BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 25 Apr 2020 07:00

Afida Zahara Adzkiya, Pejuang Zero Waste yang Lahir dari Lembaran Bobo

Afida Zahara Adzkiya. (Dokumentasi pribadi)

Afida Zahara Adzkiya adalah seorang pegiat lingkungan yang menginisiasi komunitas Seangle Semarang dan BACK-IND. Kesadarannya tentang lingkungan sudah ada sejak kelas 4 SD loh. Yuk simak perjalanannya!

Inibaru.id – Kamu masih ingat dengan majalah Bobo? Majalah anak-anak yang populer pada masa sebelum internet mudah diakses. Majalah inilah yang menyadarkan Afida Zahara Adzkiya, pegiat gaya hidup zero waste untuk lebih peduli lingkungan.

Fida, panggilan akrabnya, mengaku dirinya sangat menyukai rubrik Sains majalah Bobo. Topik tentang lingkungan, go green, hingga pemanasan global menyadarkan dirinya kalau bumi sedang nggak baik-baik saja. Bahkan dirinya mengaku sampai membuat kliping dari rubrik tersebut. Bisa dibilang, perjalanan zero waste Fida semua berawal dari majalah Bobo.

“Tahu informasinya dulu dari Bobo semua,” ungkap Fida dalam keterangan tertulis (10/04).

Sampai akhirnya Fida menemukan wadah yang sesuai visi misinya untuk menjaga bumi melalui gaya hidup zero waste. Dirinya mengenal gaya hidup ini saat berada di bangku kuliah ketika mengikuti kegiatan Civil Society Forum as Part of Zero Waste City Conference pada 2018.

“Seminar yang mengusung tema utama zero waste, dari sanalah aku menemukan solusi untuk menyelamatkan bumi yang selama ini aku cari,” tambahnya.

Melalui konsep zero waste self branding, dirinya mengajak masyarakat untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan yang murah meriah. Mulai dari selalu bawa bekal ke kampus, bawa botol minum sendiri, bawa alat makan sendiri, hingga selalu menolak kantong plastik dan menggunakan tas belanja ramah lingkungan.

Menjadi Ikon Zero Waste di Kampus

Zero waste self branding dengan bawa alat makan sendiri. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Semenjak Fida selalu melakukan zero waste self branding, dirinya mengaku kini jadi di-notice oleh teman-temannya. Hal ini karena dirinya selalu menegur temannya yang nggak zero waste banget nih misalnya jajan masih pakai kantong plastik. Atau menegur teman supaya nggak pakai sedotan plastik kalau pesan minuman.

“Lainnya aku ngasih contoh saja kayak bawa bekal tiap ke kampus. Terus lama kelamaan makin banyak yang bawa juga, katanya mau nemenin Fida, makan bekal kayak Fida,” ungkapnya.

Fida juga mengaku menemui tantangan mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan ke masyarakat. Seperti ketika dia bikin penjual buah kebingungan karena selalu menolak kantong plastik.

Kan aku selalu beli buah. Awal-awal penjualnya bingung kalau aku nggak mau pakai kantong plastik, akhirnya aku ceramahi,” ungkapnya lagi.

Dirinya mengaku nggak pernah lelah untuk selalu kampanye zero waste ke siapapun demi menyelamatkan lingkungan. Bisa dibilang Fida adalah pegiat lingkungan yang militan ya. Tapi berkat kegigihannya, kini dia bisa merangkul keluarga, teman-teman, sampai penjual buah untuk lebih peduli lingkungan he.

Kalau kamu sendiri sudah zero waste belum nih? (Julia Dewi Krismayani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024