BerandaInfografik
Selasa, 5 Feb 2018 17:32

Serba Serbi Imlek

Infografik serba-serbi Imlek. (inibaru.id/Nafis)

Nggak beda jauh dengan perayaan hari besar keagamaan atau kepercayaan lain, Imlek juga punya ciri khas lo, Millens. Apa saja?

Inibaru.id – Tahun baru masyarakat Tionghoa, atau biasa disebut Imlek, tentu sudah bukan lagi jadi hal yang asing bagi masyarakat Nusantara. Perayaan Imlek ini berlangsung selama 15 hari dengan hari terakhir atau hari ke-15 dinamakan Cap Go Meh.

Sama halnya dengan perayaan hari besar lainnya, warga Tionghoa juga punya beberapa cara unik untuk merayakan Imlek. Salah satunya adalah dengan memperindah rumah. Selain itu, mereka juga memberi angpau kepada anak-anak, memakai pakaian dan perhiasan baru, saling mengunjungi saudara, dan yang nggak kalah penting adalah sembahyang leluhur.

Infografik "Serba-serbi Imlek". (Inibaru.id/Nafis)

Kalau memikirkan Imlek, mungkin kamu berpikir akan banyak warna merah dan emas, barongsai, angpau, lampion, kueh keranjang, dan hujan. Yap, hal itu memang lekat dengan perayaan Imlek.

Benda-benda itu juga memiliki makna lo, Millens. Salah satunya warna merah yang melambangkan kebahagiaan dan keberhasilan. Sementara warna emas melambangkan harapan agar mendapat banyak rezeki.

Baca juga:
Tahun Baru Imlek: Barongsai yang Mampu Satukan Perbedaan

Selain warna merah dan emas yang mendominasi saat Imlek, ada juga anggapan kalau setiap Imlek pasti hujan. Mengenai anggapan ini ternyata ada perbedaan antara kepercayaan Jawa dan Tionghoa. Menurut kepercayaan Jawa, hujan yang turun saat ada suatu perayaan menandakan sesuatu yang buruk. Nggak heran kalau banyak orang yang menangkal hujan dengan berbagai cara.

Berbeda dengan masyarakat Jawa, hujan yang turun saat Imlek memiliki makna tersendiri bagi orang tionghoa. Hujan dipercaya menandakan nasib baik dan melambangkan keberkahan di tahun berikutnya. (TS/IP)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Siswa di Jawa Tengah akan Belajar Mandiri selama Ramadan 2025; Bukan Libur, lo!

28 Jan 2025

Berkaca dari Hup Teck, Pabrik Kecap Legendaris yang Memilih 'Tutup Usia'

28 Jan 2025

Musim Telur Menetas, Waspada Ular Masuk Rumah!

28 Jan 2025

Jadi Umpatan Populer di Drakor, Seberapa Kasar Kata 'Shibal' bagi Orang Korea?

28 Jan 2025

Berkaca dari Insiden di Pantai Drini, Begini Tips Selamat saat Terseret Ombak

28 Jan 2025

Sejarah Tradisi Petik Angpao di Pohon saat Imlek, Sesi Seru yang Ditunggu

28 Jan 2025

Gapeka 2025 Berlaku, Perjalanan Kereta di Daop 4 Semarang Lebih Cepat 466 Menit

28 Jan 2025

Kisaran Gaji Ketua RT di Jawa Tengah; Semarang Masih Tertinggi

29 Jan 2025

Ngrancasi, Upaya Petani Mawar di Sumowono Mempersiapkan Panen Raya menjelang Lebaran

29 Jan 2025

Begini Cara Nonton Drakor 'The Trauma Code: Heroes on Call' Sub Indo Termudah

29 Jan 2025

Perihal Imlek yang Selalu Identik dengan Hujan

29 Jan 2025

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Digital, Siap Bersaing di Pasar Global

29 Jan 2025

Mengapa Orang Rela Terjebak Macet Berjam-Jam Demi Liburan?

29 Jan 2025

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025