BerandaIndo Hayati
Kamis, 20 Des 2017 03:04

Kokoleceran, Maskot Banten yang Terancam Punah

Kokoleceran (Vatica bantamensis). (indonesiakehati.com)

Disebut-sebut hanya tumbuh di Taman Nasional Ujung Kulon, tanaman ini terancam punah. Perlu dilestarikan, khususnya oleh Pemprov Banten yang menjadikan tanaman ini sebagai maskot.

Inibaru.id – Ujung Kulon berada di Provinsi Banten, provinsi terbaru dan paling barat Pulau Jawa. Di kawasan yang dilindungi itu, selain badak jawa (Rhinoceros sondaicus), ada flora yang jadi maskot provinsi itu dan terancam punah?

Ya, kokoleceran namanya, tanaman endemik khas Banten. Wajar saja, nama Banten disematkan sebagai nama ilmiah tanaman itu: Vatica bantamensis

Ya, Kokoleceran adalah tanaman endemik Banten yang dipercaya hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. (Oya, ada juga dolanan tradisional bernama kololeceran yang berupa baling-baling bambu, tapi yang dibahas di sini tentang kokoleceran yang tanaman).

Kokoleceran merupakan pohon yang mampu mencapai tinggi hingga 30 meter. Bagian batangnya yang muda memiliki bulu-bulu halus dan lebat. Daun Kokoleceran menjorong atau melanset, dengan tangkai daun yang panjangnya mencapai 2,2 cm. Perbungaannya malai dan terdapat di ujung daun atau di ketiak daun. Panjang bunga kokoleceran mencapai 7 cm.

Baca juga:
Jangan Cari Menteng di Kawasan Elite Menteng Jakarta
Takokak: Kecil dan Pahit, Tapi…

Buah tanaman endemik ini agak bulat dan mempunyai tangkai yang pendek sekitar 5 mm panjangnya. Pada buahnya terdapat biji yang berdiameter mencapai 1 cm.

Cara perkembangbiakan pohon ini adalah dengan biji. Tanaman ini berkerabat dekat dengan Resak Hiru (Vatica rassak) yang batangnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pembuatan kapal.

Populasi tumbuhan sampai sekarang masih misterius dan tidak diketahui dengan pasti. Yang pasti tanaman ini termasuk dalam status konservasi “Endangered” (Terancam Punah) yang dikeluarkan oleh International Union for Conversation of Nature (IUCN) sejak 1998.

Oya Sobat Millens, tanaman ini disebut-sebut misterius karena belum banyak yang bisa diungkap. Nggak banyak juga penelitian tentang tanaman tersebut. Kalau kamu berselancar lewat Google, nggak banyak juga situs yang menuliskannya.

Anacaman kepunahannya memang mengkhawatirkan karena belum banyak beredar informasi mengenai pembudidayaannya. Ada informasi yang menyebutkan, kokoleceran sudah dibudidayakan di Kebun Raya Bogor seperti disebut dalam blog debookbug.blogspot.com. Tapi kebenarannya belum terkonfirmasi.

Baca juga:
Dari India, Mangga Mendunia
Kecapi: Buah yang (Telah) Langka

Wah, sayang andai tanaman langka dan misterius itu punah, ya. Kita dorong pemerintah, khususnya Pemprov Banten yang menjadikan tanaman itu sebagai maskot untuk melakukan pelestarian. (EBC/SA)

 

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Plantae

Filum: Tracheophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malvales

Famili: Dipterocarpaceae

Genus: Vatica

Species: Vatica bantamensis

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024