BerandaIndie Mania
Sabtu, 1 Mei 2020 11:00

Dampak Wabah Covid-19 pada Event Organizer Musik Independen

Kegiatan konser musik independen secara langsung sudah jarang kita lihat di tengah wabah ini. (Inibaru.id/ Audrian F)

Wabah Covid-19 ini memengaruhi Event Organizer musik di seluruh dunia. Bagaimana pengaruhnya pada event organizer musik independen tingkat lokal?

Inibaru.id – Dalam sebuah laporan di majalah musik Rolling Stone (11/3), banyak event organizer musik dunia yang merugi selama wabah Covid-19 ini. Acara musik kelas internasional seperti SXSW dan Coachella mesti dibatalkan. Secara global, Rolling Stone menulis bahwa kerugian yang akan ditanggung industri ini bisa mencapai 26 juta dollar Amerika Serikat. Wow, besar sekali, ya, Millens.

Di Indonesia, banyak event organizer musik independen yang juga merasakan dampaknya. Salah satunya adalah Whocares Collective asal Semarang.

Pada 13 Maret 2020, seharusnya mereka menyelenggarakan acara bertajuk Sengat yang berisi gig musik dan diskusi. Lalu wabah Covid-19 mulai mengganas di pertengahan Maret dan mereka harus membatalkan kegiatan tersebut.

“Beberapa agenda kami yang seharusnya handle beberapa teman luar kota tour dari bulan Maret-Juni dibatalkan. Sekaligus event kerjasama dengan brand juga harus di-pending,” tulis Whocares Collective dalam surat elektronik, Jumat (24/4).

Ketika acara Sengat batal, kolektif yang sudah berdiri sejak 2015 ini mesti melakukan refund karena beberapa orang sudah terlanjur membeli tiket kegiatan tersebut. Sistem refund diakukan dua minggu dari tanggal kegiatan semestinya.

Untuk pengembaliannya, Whocares dibantu oleh jaringan-jaringan kampus yang ada di Semarang, seperti Undip, Unnes, Unika, dan Udinus. Jaringan-jaringan kampus itu juga yang sebelumnya menjadi penjual tiket kegiatan Sengat.

<i>Moshing</i> adalah olahraga para pencinta musik cadas yang tidak lagi bisa dinikmati di tengah wabah ini. (Inibaru.id/ Audrian F)

Mengenai pemasukan, Whocares Collective biasanya mendapatkannya dari kerjasama dengan brand lokal maupun luar Semarang juga dari penjualan merchandise dan tiket selama kegiatan. Para anggota Whocares Collective juga nggak menjadikan kolektif ini sebagai sumber pemasukan utama mereka.

Mungkin itu mengapa dampak Covid-19 nggak terlalu mereka rasakan. “Untuk anggota yang sekarang ada sendiri lebih ke having fun,” tulis mereka.

Untuk mengisi kegiatan selama wabah ini, mereka mengadakan kegiatan “Bunyi dari Rumah”. Kegiatan ini dikerjakan bersama Semarang on Fire, Kolektif Hysteria, dan SA Corp. Kegiatan ini berupa pagelaran musik secara daring yang disiarkan melalui fitur live di akun Instagram @semarang_on_fire.

Kegiatan ini sudah sampai edisi keempat, lo, Millens. Kegiatan ini juga menghimpun musikus lintas genre di Semarang, seperti Rrrefal, Tridhatu, Oh Ri Jin, dan Dheeyo.

Rencananya juga, Whocares Collective akan merilis buku biografi kolektifnya yang akan digarap tahun ini. Wah, jadi nggak sabar nunggu ya. (Gregorius Manurung/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: