BerandaHits
Sabtu, 29 Mar 2019 15:04

Diet Pegan, <em> Apaan </em> sih?

Ilustrasi menu diet pegan. (Bodyandsoul)

Setelah diet mayo dan diet mediterania yang <em> booming </em> di masyarakat, kini ada cara baru yakni diet pegan. Diet ini merupakan gabungan antara diet vegan dan paleo.

Inibaru.id – Para pelaku diet pasti sudah nggak asing dengan sederet pola diet seperti diet mayo, diet vegan, diet karbo, dan diet-diet lainnya. Yap, pola itu memang sudah banyak muncul dan ngetren di masyarakat. Kali ini deretan pola diet itu bertambah satu yakni diet pegan.

Dilansir Medcom.id, Selasa (26/3/2019), diet pegan adalah perpaduan diet vegan dan paleo yang sudah populer sebelumnya. Diet ini dipelopori Mark Hyman, seorang dokter Amerika yang merupakan pendiri dan direktur medis The UltraWellness Center.

Diet pegan menekankan orang yang menjalaninya makan makanan asli, makanan utuh, dan fokus pada sayuran dan daging yang berkualitas baik. Ketika menerapkan diet pegan, kamu harus mengonsumsi setidaknya 50-75 persen sayuran dan 25 persen sumber daging yang baik.

Selain memperbanyak sayur dan daging, orang yang menjalani diet pegan juga dituntut menghindari sejumlah kelompok makanan termasuk gula, susu, kacang-kacangan, dan semua biji-bijian. Hal intinya adalah kamu harus lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran yang nggak diolah.

Karena diet ini berfokus pada sayuran, buah-buahan, dan daging berkualitas, nilai kesehatan yang didapat secara keseluruhan sangat baik. Lemak yang didapat pun juga lemak sehat yang penting untuk kesehatan jantung, fungsi kognitif, dan peradangan.

Kendati demikian, sebelum melakukan diet pegan atau jenis diet apapun, kamu harus memahami betul kondisi tubuhmu. Ini karena mengurangi atau mengubah kebiasaan makan secara mendadak bisa berakibat pada meningkatnya nafsu makan.

Ada baiknya konsultasikan terlebih dulu kondisimu kepada dokter gizi sebelum menerapkan diet pegan. Tertarik mencoba? (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024