BerandaHits
Selasa, 27 Nov 2023 13:24

Yuk, Dua Pekan Menyuarakan Kampanye Anti-kekerasan Perempuan!

16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKtP) diperingati setiap tanggal 25 November hingga 10 Desember. (Detik/Pradita Utama)

Beberapa instansi di Indonesia maupun di negara lain sedang memperingati 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan. Aksi ini penting mengingat masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan.

Inibaru.id - Ini adalah hari kedua dari peringatan 16 Days of Activism Againts Gender-based Voilence tahun 2023. Yap, sejak 25 November hingga 10 Desember nanti, kita akan memperingati 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKtP). Selama dua pekan, dunia akan dengan aktif mengampanyekan penghapusan kekerasan berbasis gender.

Kamu yang belum begitu tahu pasti bertanya-tanya, kampanye apa sih ini? 16 HAKtP merupakan kampanye yang diusung oleh para aktivis di momentum inagurasi Women's Global Leadership Institute pada 1991 silam. Beberapa tahun sejak itu, PBB dan UN Women (badan PBB untuk kesetaraan gender dan perlindungan perempuan) terus mendukung kampanye ini.

Di Indonesia, Komnas Perempuan yang menjadi inisiatornya. Setiap tahunnya, kegiatan ini ada di sekitar kita mulai tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasioal Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.

Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.

Kenapa Kampanye Ini Penting?

Ilustrasi: 16 hari kampanye ini semakin menyorot aksi para aktivis dan lembaga HAM untuk melobi pemerintah negara setempat. (Shutterstock/Pattysan)

Kampanye 16 HAKtP dilaksanakan hampir di tiap negara. Ini membuktikan bahwa di mana pun tempatnya masih perlu adanya ajakan atau kampanye dalam rangka menghapus tindak kekerasan pada perempuan.

Nah, jika kamu juga terpanggil untuk turut dalam kampanye ini, ketahui terlebih dahulu alasan kenapa 16 HAKtP ini penting untuk diperingati. Simak penjelasannya yang dikutip dari Kumparan (30/10/2022) berikut ini, ya!

1. Adanya tren peningkatan femicide

Femicide adalah istilah pembunuhan terhadap perempuan dan anak perempuan. Menurut situs resmi UNODC (United Nations Office for Drugs and Crime), pada 2020 sekitar 47 ribu perempuan dan anak perempuan tewas dibunuh oleh pasangannya atau anggota keluarganya. Ini artinya, rata-rata satu perempuan atau anak perempuan dibunuh setiap 11 menit.

2. Pembunuhan akibat kekerasan berbasis gender

Data yang dihimpun oleh UNODC menyimpulkan bahwa pembunuhan terhadap perempuan itu terjadi bukan karena tindakan yang spontan atau nggak jelas. Pembunuhan itu justru disebabkan oleh kekerasan terhadap perempuan yang sudah berlangsung lama dan terus menerus terjadi, hingga berujung pada penghabisan nyawa.

3. 16 HAKtP fokus bicara soal kekerasan pada perempuan

Lewat momentum 16 HAKtP, berbagai organisasi di negara-negara dunia mengangkat topik ini menjadi pembicaraan dan diskusi yang serius. Dikutip dari International Women’s Development Agency (IWDA), 16 hari kampanye ini semakin menyorot aksi para aktivis dan lembaga HAM untuk melobi pemerintah negara setempat untuk mau bergerak lebih cepat mengentaskan kekerasan terhadap perempuan.

Selain itu, 16 HAKtP kian membuat masyarakat sadar bahwa kekerasan, bahkan pembunuhan, terhadap perempuan memang nyata adanya.

Itulah alasan kenapa 16 hari peringatan ini sangat penting untuk dirayakan. Semoga semakin banyak pihak yang aktif berpartisipasi dan akhirnya berdampak positif bagi keselamatan dan kesejahteraan perempuan-perempuan di dunia. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: