BerandaHits
Jumat, 12 Okt 2023 11:57

Wombat, Kenapa Bisa Kotorannya Berbentuk Kubus?

Seekor wombat yang ada di The Grand Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. (Winda Nelfira/Liputan6)

Kotoran hewan umumnya berbentuk nggak beraturan. Ada pula yang berbentuk bulatan-bulatan kecil. Tapi, feses dari wombat terlihat lebih rapi karena berbentuk kubus. Bagaimana bisa, ya?

Inibaru.id - Saat datang ke kebun binatang, kita akan bisa melihat aneka jenis hewan, baik itu asli dari Indonesia maupun spesies yang didatangkan dari luar negeri. Tapi, apakah kamu sudah pernah melihat hewan wombat, Millens?

Jika belum, itu wajar saja, sebab wombat bukan hewan asli Indonesia. Ia adalah marsupialia atau mamalia berkantung asal Australia, berukuran panjang sekitar satu meter. Wombat memiliki kaki dan ekor pendek. Hewan herbivora ini suka menggali liang di hutan atau padang terbuka sebagai tempat tinggal.

Mungkin dulu kamu hanya bisa melihat kegemasan wombat melalui media sosial. Tapi sekarang, kamu bisa bertemu hewan nokturnal ini secara langsung, nggak perlu jauh-jauh ke Benua Australia. Bagaimana caranya? Langsung datang saja ke The Grand Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.

"Kami satu-satunya di Indonesia yang memiliki wombat," ujar Vice President Media, Digital dan Event Taman Safari Indonesia Grup, Alexander Zulkarnain, dikutip dari Kumparan (11/10).

Wombat di sana berada di zona Australiana. Selain wombat, di zona itu kamu juga bisa bertemu dengan kanguru, wallaby, domba merino, burung emu, dan lainnya. O iya, wombat di The Grand Taman Safari Prigen bernama Wendy. Usia wombat betina itu 13 tahun dan beratnya 26 kilogram.

Bentuk Kotoran Kubus

Kotoran wombat berbentuk kubus karena fesesnya yang keras dan bentuk ususnya yang kaku di beberapa bagian. (Newatlas)

Selain bisa berjumpa langsung dengan wombat yang lucu, di The Grand Taman Safari Prigen kamu juga bisa membuktikan bahwa kotorannya benar-benar berbentuk kubus. Yap, wombat adalah satu-satunya hewan di dunia yang kotorannya berbentuk menyerupai kubus. Kamu penasaran kenapa bisa begitu, kan?

Melansir dari Mongabay (24/10/2018), sebenarnya sudah lama para ilmuwan terkesima dengan kotoran hewan yang satu ini. Meski memiliki anus yang mirip mamalia lainnya, kotoran wombat nggak mudah menggelinding.

Setelah meneliti saluran pencernaan seekor individu wombat yang mati kecelakaan lalu lintas di Tasmania, Australia, riset yang dipimpin Patricia Yang dari Georgia Institute of Technology menemukan sistem pencernaan yang mengarah pada proses aneh.

Proses metabolisme wombat sangat lambat, sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna selama 14-18 hari. Akibatnya, usus wombat membengkak karena kotorannya yang besar dan banyak.

Lalu, tim peneliti menirukan prosesnya dengan memasukan balon ke dalam usus wombat dan menggelembungkannya. Mereka melakukan ini untuk mengamati kontur dan fleksibilitas sistem pencernaannya. Balon yang ditiup menunjukkan bahwa ujung saluran pencernaannya melar secara nggak proporsional di beberapa tempat dan kaku di bagian lain.

Dari situ, kotorannya terbentuk dan memadat menggunakan elastisitas dinding usus yang miring di sepersepuluh bagian akhir saluran pencernaan. Alhasil, feses wombat yang keluar menyerupai kubus.

Kamu penasaran dengan keunikan tersebut, Millens? Segera cari tahu dengan berkunjung ke The Grand Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur atau terbang langsung ke Australia, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024