BerandaHits
Rabu, 29 Agu 2017 11:42

Waduh, Trotoar di Jakarta Jadi Sorotan The New York Times

Pejalan kaki di Ibukota Jakarta. (Foto: Vice.com)

Trotoar ibukota tak hanya jadi sorotan masalah dalam negeri lo, tapi masyarakat dunia juga ikut komentar tentang ini.

Inibaru.id - Belakangan ini salah satu surat kabar di Amerika Serikat yang cukup terkenal, The New York Times, memuat sebuah artikel tentang kondisi ibukota Jakarta. Artikel yang berjudul Jakarta, The City Where Nobody Wants to Walk atau yang berarti, Jakarta, Kota Dimana Tidak Ada Orang yang Ingin Berjalan Kaki ini mengungkapkan fakta negatif tentang keberadaan trotoar di ibukota. Seperti apakah artikel tersebut?

Dilansir dari artikel tersebut, salah seorang warga ibukota Jakarta, Dita Wahyunita diwawancarai dan dimintai pendapatnya tentang berjalan kaki di Jakarta. Dalam wawancaranya ia menyebutkan bahwa dirinya enggan untuk berjalan kaki di ibukota negara Indonesia ini. Pasalnya, trotoar di Jakarta membuat rasa tidak nyaman dan sama sekali tidak bisa menjamin keamanan pejalan kaki. Mengapa demikian? Karena, trotoar yang seharusnya hanya digunakan untuk berjalan kaki ini ternyata juga kerap dipakai oleh para pengendara sepeda motor yang tidak ingin terjebak macet.

Baca juga: Kurang Tenaga Geospasial, Pemerintah Gandeng PTN-PTN Ini

Tak hanya membahas rasa nyaman atau keamanan, New York Times menyebutkan berbagai ada hal lain yang membuat minimnya para pejalan kaki di trotoar ibukota seperti kondisi trotoar yang memang tak layak digunakan untuk berjalan kaki. Berikut ini ulasan permasalahan lain yang menjadi alasan trotoar di Jakarta tak ramah pejalan kaki.

Trotoar Jakarta yang memiliki banyak lubang

New York Times menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab warga Jakarta malas untuk berjalan kaki di trotoar adalah kondisi trotoar yang cenderung sempit. Tak hanya itu, kondisi trotoar di Jakarta juga diwarnai lubang disepanjang jalan. Kita tentu kerap melihat lubang saluran pembuangan yang tidak lagi memiliki penutup. Jika para pejalan kaki ini tidak berhati-hati, bisa jadi mereka akan terjatuh di dalam lubang tersebut.

Permukaan Trotoar Jakarta sangat tidak rata

Faktor lain yang yang membuktikan trotoar Jakarta tak ramah pejalan kaki adalah kecenderungan permukaan trotoar di ibukota yang tidak rata. Kebanyakan trotoar memang sudah tidak terawat sehingga blok paving tidak rata atau trotoar yang terbuat dari semen juga berlubang dimana-mana. Para pejalan tentu mudah untuk tersandung atau terjatuh jika tidak berjalan dengan hati-hati.

Baca juga: Hebat, Ekspedisi Polwan ke Puncak Cartenz Papua Di hadiahi Rekor MURI

Polusi udara

Kualitas udara Jakarta yang sangat buruk, termasuk yang paling buruk di dunia, juga menjadi faktor lain penyebab warga malas untuk berjalan kaki.

Budaya malas berjalan

Indonesia, merupakan salah satu negara yang memiliki budaya berjalan kaki rendah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan orang Indonesia yang lebih memilih untuk memakai kendaraan, khususnya sepeda motor, untuk pergi ke tempat yang sebenarnya dekat daripada berjalan kali. Karena hal tersebut dinilai masyarakat Indonesia lebih efektif dan menyingkat waktu.

Karena berbagai faktor inilah New York Times dengan berani menyebut  bahwa Jakarta merupakan tempat yang tidak ramah pejalan kaki. (AW/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: