BerandaHits
Jumat, 6 Feb 2025 12:49

USAID Resmi Dibekukan, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Bantuan dari USAID untuk para korban bencana topan Haiyan di Manila. (Reuters/Cheryl Ravelo via VoA)

Di Indonesia, USAID telah berkolaborasi untuk berbagai program, meliputai kelestarian lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan dan demokrasi, hingga kesehatan.

Inibaru.id - Presiden AS Donald Trump resmi menutup lembaga bantuan untuk pembangunan internasional USAID. Ribuan pegawai mereka di seluruh dunia telah diperintahkan untuk kembali maksimal pada Jumat, 7 Februari mendatang.

Menurut laman resmi USAID, seluruh misi luar negeri sudah diminta untuk dihentikan dan staf mereka disuruh kembali. Sementara, CBS News menuliskan, semua personel yang direkrut akan langsung diliburkan kecuali para pemegang jabatan penting, pimpinan khusus, dan program yang ditunjuk secara khusus.

Pembekuan hampir seluruh program USAID ini, yang nantinya akan menjadi bagian dari Kemenlu AS, tentu menjadi kabar yang cukup mengejutkan. Sebab, badan yang mulai berjalan pada 1961-itu telah dikenal sebagai penyedia bantuan kemanusiaan ke lebih dari 100 negara.

Bantuan kemanusiaan itu termasuk bantuan bencana, kesehatan dan medis, serta program makanan darurat. Congressional Research Service melaporkan, USAID mengelola lebih dari puluhan misi di seluruh dunia, nggak terkecuali Indonesia.

Program USAID di Indonesia

Masa depan USAID yang dikenal telah memerangi kemiskinan, memperjuangkan HAM, memperkuat demokrasi, dan menjadi bagian dari pemenuhan kesehatan global itu kini menjadi serba nggak pasti.

Sebagai negara yang mendapatkan "keuntungan" dari keberadaan USAID, dampak pembekuan ini tentu akan kita rasakan, terlebih kerja sama pembangunan antara Indonesia dengan USAID telah terjalin sejak puluhan tahun silam.

Ilustrasi: Penurunan stunting di Papua menjadi salah satu program prioritas USAID di Indonesia. (Liputan 6/Katharina Janur)

Nggak hanya dengan pemerintah, USAID juga turut berkolaborasi dengan masyarakat di Tanah Air melalui lembaga nirlaba, perusahaan, maupun sektor swasta lain. Pada 2023 misalnya, USAID menjadikan Indonesia sebagai negara prioritas dalam program Strategi Global Sektor Air dari Pemerintah AS.

Lebih dari 50 juta dolar AS siap digelontorkan untuk penyediaan akses layanan air minum dan sanitasi untuk jutaan orang Indonesia. Bagi kita, program berkelanjutan hingga 2027 itu tentu sangat berguna, mengingat akses air minum dan sanitasi kita memang masih sangat buruk.

Dampak Pembekuan USAID bagi Indonesia

Program-program dalam skema kerja sama USAID-Indonesia meliputi berbagai bidang dan kegiatan, mulai dari kelestarian lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan dan demokrasi, hingga kesehatan.

Sejak 2023, USAID telah menggelontorkan lebih dari Rp48 miliar mendukung penanganan wabah polio di Indonesia dan dua putaran imunisasi nasional. Bekerja sama dengan WHO, mereka membantu mendistribusikan 31 juta dosis vaksin polio ke jutaan anak di Aceh hingga Papua.

Selain polio, USAID juga meluncurkan program mempercepat penurunan stunting dan peningkatan status gizi anak di Kabupaten Mimika dan Nabire di Papua Tengah serta Asmat di Papua Selatan.

Kini, lantaran pembekuan tersebut, USAID melalui laman resminya mengumumkan, mereka membatalkan sekurangnya tiga permohonan jenis bantuan ke Indonesia yang sebelumnya telah disepakati, yakni:

  • Infectious Disease Advisor;
  • Project Management Specialist untuk Tuberculosis; dan
  • Project Management Specialist untuk Urban Resilience Lead.

Wah, lumayan juga ya, Millens? Semoga pembekuan program itu hanya bersifat sementara, deh! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Indahnya Sungai Biru di Wisata Alam Bunton, Pekuncen, Banyumas

26 Jan 2025

Bersantai Sembari Menikmati Pemandangan Alam di Alun-Alun Sumowono

26 Jan 2025

Mengapa Warga Tionghoa Nggak Mau Membersihkan Rumah saat Imlek?

26 Jan 2025

Segini Biaya Sewa Baju Adat di Kota Lama Semarang

26 Jan 2025

Port USB Warna Biru di Laptop, Apa Gunanya?

26 Jan 2025

Bangun Tidur Sering Alami Ini? Waspada Kanker

26 Jan 2025

Indonesia Uji Coba Sistem 4 Hari Kerja, Adakah Negara yang Telah Menerapkannya?

27 Jan 2025

Menjelang Perayaan Imlek 2025, Perajin Barongsai Semarang Untung Besar

27 Jan 2025

Kuburan yang Kian Penuh dan Ide Makam Tumpuk di Yogyakarta

27 Jan 2025

Lomba Lari Mengejar Keju di Inggris, Seru tapi Berbahaya!

27 Jan 2025

Berburu Kuliner Tradisional di Pasar Sore Karangrandu, Jepara

27 Jan 2025

Sejarah Lalapan; Hidangan Segar Khas Nusantara yang Kaya Manfaat

27 Jan 2025

Minum Air Langsung dari Keran Bukan Angan-Angan Lagi di Salatiga

27 Jan 2025

Siswa di Jawa Tengah akan Belajar Mandiri selama Ramadan 2025; Bukan Libur, lo!

28 Jan 2025

Berkaca dari Hup Teck, Pabrik Kecap Legendaris yang Memilih 'Tutup Usia'

28 Jan 2025

Musim Telur Menetas, Waspada Ular Masuk Rumah!

28 Jan 2025

Jadi Umpatan Populer di Drakor, Seberapa Kasar Kata 'Shibal' bagi Orang Korea?

28 Jan 2025

Berkaca dari Insiden di Pantai Drini, Begini Tips Selamat saat Terseret Ombak

28 Jan 2025

Sejarah Tradisi Petik Angpao di Pohon saat Imlek, Sesi Seru yang Ditunggu

28 Jan 2025

Gapeka 2025 Berlaku, Perjalanan Kereta di Daop 4 Semarang Lebih Cepat 466 Menit

28 Jan 2025