BerandaHits
Jumat, 16 Jun 2022 08:54

Uniknya Sejarah Penamaan Pasar Ganefo Mranggen, Diambil dari Pesta Olah Raga!

Pedagang di Pasar Ganefo Mranggen, Demak. (Liputan6/Devy Widya Cahyani)

Namanya sama sekali nggak ada unsur Jawa atau Indonesianya. Ternyata, ada sejarah menarik di balik penamaan Pasar Ganefo Mranggen di Demak yang dikenal sering jadi biang kemacetan parah di luar Kota Semarang ini, Millens.

Inibaru.id – Pasar Ganefo Mranggen dikenal sebagai salah satu titik kemacetan parah di pagi dan sore hari di luar Kota Semarang. Maklum, banyak pekerja yang bermukim di kawasan Mranggen, Karangawen, Gubug, dan sekitarnya yang mengadu nasib di Kota Atlas. Nah, kamu tahu nggak mengapa pasar ini diberi nama Ganefo? Soalnya, nama pasar ini cukup nggak biasa dan nggak ada unsur Jawa ataupun Indonesia-nya.

Di pasar ini, sedang dibangun fly over yang kabarnya bakal selesai pada Agustus 2022 mendatang. Jalan layang ini dibangun sebagai solusi kemacetan parah yang hampir selalu terjadi di sekitar pasar tersebut. Maklum, nggak hanya karena jalanan menyempit akibat pedagang pasar yang berjibun, jika ada kereta lewat di rel yang persis berada di sebelah pasar saat jam sibuk, otomatis lalu lintas berhenti dan membuat kemacetan jadi semakin parah.

Omong-omong ya, nama Ganefo diambil dari pesta olah raga tandingan Olimpiade pada saat Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Soekarno. Kala itu, Indonesia dan sejumlah negara dari Asia, Eropa Timur, Amerika Latin, serta Afrika yang nggak tergabung blok manapun jengah dengan perang dingin dan ingin membentuk kekuatan dunia baru.

"Saudara-saudaraku, selain perintah untuk keluar dari IOC (Komite Olimpiade Internasional), saya juga perintahkan: persiapkan GANEFO secepat-cepatnya," ucap Soekarno saat berpidato pada 13 Februari 1963.

GANEFO adalah singkatan dari Games of New Emerging Forces dan digelar di Indonesia pada 10 sampai 23 November 1963. Venue-nya sih gelanggang-gelanggang olah raga yang menggelar Asian Games Jakarta 1962 seperti di Stadion Gelora Bung Karno, Millens.

Kemacetan parah di Pasar Ganefo Mranggen. (Okezone/Taufik Budi)

Nah, ternyata, antusiasme masyarakat pada pesta olah raga GANEFO jauh lebih besar dari Asian Games sebelumnya. Di Cengkareng Barat, sebuah pasar juga diberi nama Pasar Ganefo. Di Sragen, Ganefo juga dijadikan nama jembatan. Khusus untuk Pasar Mranggen, Demak, alasan penamaannya lebih menarik.

Upacara pembukaan Ganefo yang digelar pada 1 November 1963 dilakukan dengan memakai api abadi dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Lokasinya memang cukup jauh dari Mranggen yang masuk wilayah Kecamatan Demak. Tapi, prosesi pengambilan api abadi ini melalui wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang tersebut.

Antusiasme masyarakat yang besar terhadap pesta olah raga Ganefo ditambah dengan adanya pengiriman api abadi yang melewati pasar yang ada di wilayah Desa Kembangarum itu membuatnya kemudian dikenal dengan nama Pasar Ganefo hingga sekarang, Millens.

Menariknya, pada saat itu pula, api abadi Mranggen kali pertama diambil untuk keperluan pesta olah raga. Tradisi mengambil api abadi tersebut untuk kebutuhan pesta olah raga lain, termasuk Asian Games 2018 di Jakarta – Palembang beberapa saat lalu pun dilanjutkan hingga sekarang.

Ternyata, sejarah penamaan Pasar Ganefo Mranggen cukup menarik ya, Millens. Eh, sudah pernah beli sayur atau buah di sana? Harganya biasanya murah, lo. (Lip, Tir, Rep, Kem/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: