BerandaHits
Rabu, 28 Mei 2024 10:48

UKT Nggak Jadi Naik, PTN Diharapkan Panggil Lagi Maba yang Mundur

UKT Nggak Jadi Naik, PTN Diharapkan Panggil Lagi Maba yang Mundur

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengumumkan bahwa pemerintah membatalkan kenaikan UKT untuk tahun ini. (Antara/Biro Pers Sekretaris Presiden)

Tingginya biaya UKT sempat bikin beberapa maba tahun ini mundur dari PTN. Dengan dibatalkannya kenaikan UKT, Mendikbudristek Nadiem Makarim meminta PTN memanggil lagi mereka yang mengundurkan diri.

Inibaru.id - Ada kabar gembira untuk para mahasiswa baru. Pemerintah batalkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) tahun 2024. Jadi, UKT yang berlaku untuk tahun ini di universitas negeri adalah UKT tahun 2023.

Pada Senin (27/5/2024), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengumumkan bahwa pemerintah membatalkan kenaikan UKT untuk tahun ini. Nadiem menyatakan, kementerian yang dipimpinnya pun akan mengevaluasi permintaan peningkatan UKT yang diajukan oleh perguruan tinggi negeri.

"Kami Kemendikbud-Ristek telah mengambil keputusan untuk membatalkan kenaikan UKT di tahun ini. Dan kami akan me-reevaluasi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN," ujar Nadiem, usai dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

Keputusan pembatalan UKT 2024 ini diambil berdasarkan aspirasi yang diterima dari berbagai pihak. Dia mengatakan, kenaikan UKT di masa depan pun harus sesuai dengan asas keadilan dan kewajaran.

Isu Kenaikan UKT yang Meresahkan

Sebelumnya, kenaikan UKT di sejumlah universitas menuai banyak kritik. Beberapa kampus yang menaikkan UKT adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bersamaan dengan kenaikan UKT, sejumlah universitas juga turut menaikkan uang pangkal atau Iuran Pengembangan Institusi (IPI). Kenaikan UKT yang terbilang drastis itu membuat sejumlah mahasiswa memilih mundur karena nggak punya uang untuk membayar UKT.

Berpotensi melahirkan kritik, apa alasan kampus-kampus itu menaikkan UKT? Dikutip dari Antara (27/5), Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Prof Tjitjik Tjahjandarie mengatakan kenaikan UKT di PTN terjadi karena peningkatan mutu pendidikan.

Dia menjelaskan proses belajar di perguruan tinggi harus lebih kolaboratif dengan memanggil dosen praktisi, melakukan magang dalam waktu satu semester dan dapat diperpanjang, biaya ujian, hingga menyelesaikan proyek dalam suatu tugas. Nggak hanya sebatas di kampus dan melakukan praktikum di laboratorium.

Beberapa Maba Baru Mundur

Puluhan mahasiswa baru di PTN mengundurkan diri lantaran nggak mampu membayar tingginya biaya UKT. (Antara Foto)

Tingginya biaya UKT sempat membuat beberapa mahasiswa baru mengundurkan diri dari PTN karena merasa nggak mampu untuk membayar. Melihat hal itu, Menteri Nadiem lantas meminta PTN menerima lagi mereka yang mundur.

"PTN perlu merangkul calon mahasiswa baru yang belum daftar ulang atau mengundurkan diri akibat UKT yang tinggi. Saya berharap, calon mahasiswa baru diberitahukan mengenai kebijakan terakhir pembatalan kenaikan UKT. Jika tidak jadi mengundurkan diri, perlu diterima kembali," kata Nadiem.

Nadiem juga menyampaikan bagi mahasiswa yang telanjur membayar UKT yang dinaikkan agar ditindaklanjuti oleh PTN. Jadi, kelebihan bayar dapat dikembalikan kepada mahasiswa.

"Bagi mahasiswa yang sudah membayar dengan UKT yang dinaikkan, maka perlu ditindaklanjuti oleh PTN agar kelebihan pembayaran dikembalikan atau diperhitungkan pada semester selanjutnya," terangnya.

Hm, senggaknya mahasiswa baru tahun ini bisa bernafas lega karena UKT nggak jadi naik. Tapi kabar gembira ini nggak menjamin terjadi juga di tahun-tahun mendatang ya, Millens. Tentunya kita terus berharap biaya kuliah nggak kian melangit dari tahun ke tahun. Semoga pemerintah dan pihak kampus bijak dalam menetapkan biaya pendidikan perguruan tinggi! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025