BerandaHits
Kamis, 31 Jan 2024 17:00

Tren Aneh Orang Korea Akhir-Akhir Ini: Mukbang Tusuk Gigi

Tren terbaru di Korea, mukbang tusuk gigi. (Naver)

Saking populernya tren mukbang tusuk gigi ini, Kementerian Pangan dan Obat-Obatan hingga pihak produsen tusuk gigi pun angkat bicara; meminta semua orang nggak lagi memakannya.

Inibaru.id – Nggak hanya orang Indonesia yang kadang ngikutin tren yang aneh-aneh. Di Korea Selatan juga sama, lo. Nah, belakangan ini yang sedang ngetren di sana adalah mukbang tusuk gigi hijau. Yap, kamu nggak salah baca, yang dimakan itu tusuk gigi!

Tren ini sedang viral-viralnya dalam sebulan belakangan. Nggak hanya warganet biasa, influencer dan selebgram juga ikut-ikutan melakukannya. Eits, tapi tusuk gigi yang dimakan bukan berbahan kayu atau plastik, kok. Mereka pakai tusuk gigi eco-friendly dan edible atau bisa dimakan.

Lantaran terbuat dari tepung kentang, maizena, atau kanji, nggak sedikit warga Korsel yang berpikir untuk memakannya. Maka, muncullah pelbagai masakan unik berbahan tusuk gigi tersebut; mulai dari digoreng krispi, direbus, hingga dicampur dengan saus keju.

Tren yang kian populer ini pun memaksa pihak Kementerian Pangan dan Obat-obatan setempat angkat bicara. Meski membenarkan bahwa tusuk gigi ini nggak berbahaya untuk dimakan, pihak kementerian nggak menyarankan untuk mengonsumsinya.

“Tidak berbahaya bagi tubuh manusia, tapi sebaiknya jangan dijadikan makanan karena produk ini bukan produk pangan dan memang dibuat bukan untuk dimakan. Tusuk gigi adalah produk sanitasi, bukan produk makanan,” kata mereka, dikutip dari Naver, Selasa (23/1/2024).

Pihak kementerian dan produsen tusuk gigi sampai meminta tren ini dihentikan. (Naver)

Selain pemerintah, perusahaan tusuk gigi eco-friendly itu pun turut meminta masyarakat untuk nggak makan tusuk gigi. Meski perusahaan mendapatkan banyak keuntungan dari penjualan yang meningkat, mereka menganggap tren ini berlebihan dan nggak benar.

“Tujuan kami memproduksi tusuk gigi bukan untuk dimakan. Kami pakai bahan-bahan ini agar tusuk gigi nggak berbahaya saat tertelan orang atau hewan yang kadang mengais tempat sampah, tapi bukan berarti ini adalah makanan,” jelas Mr A yang disebut sebagai CEO perusahaan tersebut, dilansir dari kanal Youtube SBS News, Selasa (30/1).

Dia menekankan, tusuk gigi yang direbus atau digoreng dalam jumlah banyak bisa jadi memberikan dampak buruk, karena hingga kini belum ada penelitian yang memastikan bahwa produk itu aman dimakan dalam jumlah banyak.

"Tusuk gigi ini mengandung sorbitol dan pewarna yang diikhawatirkan kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak akan menyebabkan mual, muntah, dan diare," tandasnya.

Tren yang aneh banget nggak, sih? Di antara sekian banyak makanan untuk mukbang, kenapa harus tusuk gigi? Warga +62 sudah ada yang ikut-ikutan nggak, nih? Mukbang sedotan misalnya? Ha-ha. (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024