Inibaru.id - Untuk sebagian orang yang mudah terkejut, dikagetin itu rasanya nggak enak. Saat kaget, jantung otomatis berdetak lebih kencang, bernafas lebih cepat bahkan tersengal-sengal, keluar keringat dingin, dan tubuh menjadi lemas.
Di sisi lain, ada orang yang nggak mudah kaget meski dikejutkan dengan suara keras tiba-tiba atau tepukan keras di badan. Jadi, kenapa ada orang yang sangat terkejut jika dibuat kaget, sementara yang lain nggak kaget sama sekali?
Baca Juga:
Bisa Sehatkan Mental, Apa itu Komorebi?Sebenarnya, kaget merupakan respons yang wajar. Menurut Profesor Ottmar Lipp dari Curtin University, semua itu bergantung pada respons masing-masing individu, atau dikenal sebagai refleks startle.
"Refleks startle atau refleks kaget adalah refleks batang otak dan sangat bergantung pada sumber yang kita andalkan, dimediasi oleh dua hingga tiga sinapsis," ucap Profesor Lipp, dikutip dari Huffington Post.
Jika kaget merupakan sebuah refleks yang normal, kenapa reaksi kaget antara satu orang dengan lainnya berbeda? Para psikolog percaya bahwa perbedaan reaksi itu dipengaruhi oleh proses psikologis, terutama emosi. Dengan kata lain, refleks terkejut beberapa orang lebih sensitif daripada yang lain.
"Jika saya menempatkanmu dalam situasi di mana kamu merasa nggak nyaman, cemas atau gugup, refleks startle dalam dirimu bisa meningkat," kata Proffesor Lipp.
Sedangkan, jika kamu berada dalam kondisi merasa senang dan sedang memerhatikan sesuatu yang kamu senangi, maka refleks terkejut biasanya berkurang.
Contoh sederhananya adalah saat kamu menonton film horor, Millens. Film seram biasanya bisa menciptakan suasana mencekam, tegang, dan membuat otak berpikir tentang hantu. Nah, jika tiba-tiba ada suara pintu terbanting, maka bisa jadi kamu akan terkejut dan sedikit melompat dari tempat duduk.
Hal tersebut akan jadi lain jika kamu menonton film komedi, di mana kamu dan orang-orang di sekitar tertawa-tawa karena melihat adegan lucu. Suara keras dari pintu yang terbanting tiba-tiba nggak terlalu membuatmu terkejut.
Terlalu Sering Kaget
Kaget yang dipengaruhi oleh proses psikologis atau emosi adalah sesuatu yang wajar. Tapi, jika seseorang terlalu mudah atau sering kaget pada semua peristiwa, baik rangsangan visual maupun suara, itu menjadi indikasi tertentu.
Menurut laman Hello Sehat, orang yang sering merasa kaget bisa jadi tanda dirinya mengalami stres yang berat.
Saat seseorang mendengar suara kencang atau sentuhan yang tiba-tiba, tubuh menganggap bahwa dia baru saja mendapatkan hal yang kurang menyenangkan. Akibatnya, hormon kortisol yang mengatur stres meningkat di dalam tubuh.
Semakin banyak jumlah hormon kortisol, maka seseorang akan semakin merasa stres. Jika dibiarkan terus-terusan, tentu akan memperburuk kondisi kesehatan mental.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa respons kaget tersebut terjadi karena seseorang nggak fokus dengan apa yang sedang dihadapinya. Hal ini bisa disebabkan adanya tekanan sehingga orang tersebut nggak terlalu memerhatikan dan fokus dengan sekitar.
Nah, karena kondisi setiap orang berbeda-beda dan tingkat stres juga nggak sama, sebaiknya kamu berhenti mengejutkan teman-temanmu ya, Millens! Memang ada yang nggak bermasalah, tapi ada pula yang merasa nggak nyaman jika dikagetin. (Siti Khatijah/E07)