Inibaru.id - Traktor unik yang dapat beroperasi tanpa awak mengundang decak kagum para hadirin dalam acara pembukaan Pameran Produk Inovasi (PPI) Provinsi Jawa Tengah 2024, yang berlangsung di Alun-alun Kabupaten Cilacap pada Selasa (9/7/2024).
Mesin pembajak sawah yang bisa dioperasikan melalui remote control ini merupakan karya Wahid Hasyim, seorang petani dari RT 02/ RW 02, Dukuh Kaum, Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kebumen. Karena kemampuannya beroperasi tanpa awak, Wahid menamai inovasinya ini Traktor Siluman.
Ide ini muncul ketika Wahid merasa resah dan mulai berpikir bahwa petani harus melek teknologi. Selain mampu menghasilkan produk berkualitas, sistem kerja traktor ciptaannya juga lebih ringan.
"Saya hobi main pesawat remote. Tahun 2019 kami dapat bantuan traktor dari pemerintah, tetapi petani tidak ada yang mau pakai. Akhirnya saya punya ide membuat Traktor Siluman ini," ungkap Wahid.
Selain itu, Wahid menambahkan bahwa petani sering mengalami kecelakaan saat membajak atau menanam di sawah. Wahid sendiri pernah terluka kakinya terkena keong sawah hingga infeksi.
Lelaki kelahiran 2 Agustus 1984 ini kemudian melakukan eksplorasi ide selama sekitar setengah tahun hingga lahirlah Traktor Siluman yang pertama. Inovasinya terus dikembangkan hingga kini menjadi lebih canggih dengan Traktor Siluman seri 5.0.
"Sekarang petani hanya cukup menekan tombol remote untuk menjalankan traktor. Selain aman, juga mengurangi rasa capek," jelasnya.
Hingga saat ini, Wahid telah memproduksi ratusan Traktor Siluman untuk petani di seluruh Indonesia.
"Paling banyak pesanan dari Sulawesi. Harga alatnya sekitar Rp6 juta ditambah harga traktornya," ungkapnya.
Menurut Wahid, pengembangan inovasinya sangat didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Pemerintah provinsi sangat mendukung. Dinas Pertanian dan Bappeda juga mendukung. Saya juga dibantu untuk mendapatkan hak ciptanya," tandasnya.
Wah, unik dan tentunya bermanfaat banget ya traktor siluman ini. Semoga bisa diproduksi massal dan didistribusikan untuk meringankan tugas petani kita! (Siti Zumrokhatun/E10)