Inibaru.id – Salah satu dari Impian anak-anak muda Indonesia adalah bisa jalan-jalan ke Eropa. Masalahnya, paspor Indonesia bisa dikatakan kurang begitu memiliki kekuatan yang cukup untuk memudahkan warga Indonesia bisa mendapatkan visa ke sana. Apalagi jika visa yang dibutuhkan adalah visa Schengen.
Asal kamu tahu saja, visa Schengen adalah izin yang diterbitkan oleh 26 negara Schengen untuk warga negara lain yang pengin masuk atau menetap dalam waktu singkat. FYI aja nih, negara-negara Schengen adalah Austria, Belanda, Belgia, Republik Ceko, Swiss, Liechtenstein, Luksemburg, Lithuania, Malta, Polandia, Slovenia, Slovakia, Jerman, Denmark, Prancis, Finlandia, Norwegia, Swedia, Islandia, Spanyol, Latvia, Estonia, Hungaria, Italia, Yunani, dan Portugal.
Kalau kamu pengin pengajuan visa Schengen-mu tembus sehingga bisa berlibur ke Eropa, cobain deh beberapa tips berikut ini. Simak baik-baik, ya?
1. Ajukan visa ke negara yang bakal kamu kunjungi paling lama
Karena ukuran negara-negara di Eropa cenderung kecil, kamu bisa berlibur ke sejumlah negara Eropa dalam sekali jalan. Sebagai contoh, kamu bisa jalan-jalan 10 hari ke Swiss, Jerman, dan Italia karena ketiga negara tersebut berdekatan.
Nah, dari ketiga negara tersebut, kamu bakal menghabiskan waktu 6 hari di Jerman, sementara di Swiss dan Italia masing-masing 2 hari. Kalau begitu, ada baiknya kamu mengajukan visa Schengen Jerman.
“Selain itu, kalau kamu mengunjungi tiga negara dengan masa tinggal masing-masing negara sama, ajukan visa ke negara yang kali pertama akan kamu kunjungi,” saran Hansen dari VGS Global Austria sebagaimana dilansir dari Kompas, Kamis (1/12/2022).
2. Ajukan visa Schengen 3 bulan sebelumnya
Keberhasilan pengajuan visa Schengen memang bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, visa Schengen Austria bisa keluar 15 hari setelah diajukan. Tapi, dalam beberapa kasus, karena yang mengajukan visa Schengen cukup banyak, durasi pengajuan pun akhirnya jadi lebih molor.
Kamu pun disarankan minimal mengajukan visa Schengen sekitar 3 bulan sebelum jadwal penerbanganmu ke Eropa. Jadi, setidaknya jika pengajuan visanya berlangsung lebih lama dari biasanya, kamu nggak perlu lagi mengganti jadwal penerbanganmu.
“Kalau memang sudah siap semua, tak ada salahnya juga kalau mengajukannya 6 bulan sebelumnya,” saran agen perjalanan lainnya, Ricky Hilton.
3. Jangan mengajukan itinenary fiktif
Itinerary adalah rencana perjalanan yang sudah dilengkapi dengan daftar kegiatan yang akan kamu lakukan selama liburan atau berada di luar negeri. Nah, untuk mendapatkan visa Schengen, kamu sebaiknya nggak mengajukan itinenary fiktif, ya. Apalagi ke pihak agen perjalanan.
“Sebaiknya memang nggak memakai dokumen itinenary yang nggak akurat, biar nggak ditolak pengajuan visanya,” saran Ricky.
Hm, sudah tahu kan tips mengajukan visa Schengen untuk jalan-jalan ke Eropa. Semoga saja nggak sampai ditolak, ya, MIllens? (Arie Widodo/E05)