Inibaru.id – Kebanyakan orang berpikir jika emisi karbon dihasilkan di negara-negara miskin atau berkembang, dan yang dituding jadi pelakunya adalah warga-warga miskin dari negara-negara tersebut. Padahal, hal ini nggak benar. Penelitian terbaru justru mengungkap kalau orang-orang terkaya dunia justru lebih bertanggung jawab atas hal tersebut.
Penelitian tersebut dipublikasikan oleh Stockholm Environment Institute (SEI) Swedia pada Minggu (18/11/2023) dan berjudul Kesetaraan Iklim: Planet untuk 99%. Pihak yang membuat laporan penelitian ini adalah organisasi nirlaba Oxfam.
Dalam laporan ini, terngkap bahwa satu persen orang terkaya dunia memroduksi emisi karbon dengan jumlah yang setara dengan dua pertiga warga termiskin di seluruh dunia yang berjumlah sekitar 5 miliar.
“Banyak orang yang nggak menyadarinya. Semakin kaya kamu, semakin mudah kamu memroduksi emisi karbon dengan memakai mobil, sering berlibur, dan lainnya. Padahal, kamu punya opsi untuk nggak melakukan itu semua dan mengurangi produksi emisi karbon,” ungkap salah seorang penulis laporan tersebut Max Lawson sebagaimana dilansir dari AFP, Minggu (18/11).
Dalam laporan yang juga akan diungkapkan ke pemimpin-pemimpin negara dari seluruh dunia dalam pertemuan iklim KTT COP28 Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir November 2023 ini, terungkap pula bahwa target untuk menahan pemanasan global dalam jangka panjang sampai 1,5 derajat Celsius sepertinya akan sulit untuk dilakukan.
Penyebabnya, satu persen dari orang terkaya di dunia yang jumlahnya mencapai 77 juta orang masih memroduksi 16 persen dari total emisi karbon global. Angka ini setara dengan 66 persen jumlah warga termiskin di dunia yang berjumlah 5,11 miliar orang. Masalahnya, banyak orang-orang terkaya di dunia itu nggak menyadari berbagai tindakannya memberikan dampak buruk terhadap alam.
Salah seorang yang dijadikan contoh dalam penelitian tersebut adalah Bernard Arnault, miliarder yang dikenal sebagai pendiri Louis Vuitton dan juga orang paling kaya dari Prancis memroduksi emisi karbon 1.270 kali lebih besar dari rata-rata warga negara fesyen. Kontras banget, ya?
“Data ini bisa jadi acuan bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan iklim yang lebih progresif. Orang-orang yang mengeluarkan emisi karbon lebih besar haruslah melakukan pengorbanan terbesar seperti mendapatkan pajak atas penerbangan yang lebih mahal 10 kali dalam setahun atau dikenakan pajak atas investasi nggak ramah lingkungan yang jauh lebih mahal dari pajak atas investasi ramah lingkungan,” saran Lawson.
Hm, cukup mengejutkan ya. Ternyata orang-orang kaya punya andil lebih besar terhadap produksi emisi karbon dan pemanasan global. Apakah kamu setuju dengan ide Max Lawson terkait dengan ide pemberian pajak lebih besar terhadap mereka, Millens? (Arie Widodo/E05)