BerandaHits
Jumat, 31 Okt 2024 17:26

Tingkatkan Keselamatan, KAI-DJKA Kemenhub Tutup Perlintasan Sebidang Liar

Tingkatkan Keselamatan, KAI-DJKA Kemenhub Tutup Perlintasan Sebidang Liar

Hingga kini, Daop 4 Semarang telah menutup 18 perlintasan tak resmi sepanjang 2024, setelah sebelumnya menutup 36 perlintasan pada 2022 hingga 2023. (dok. KAI)

Dalam upaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api sekaligus mengurangi risiko kecelakaan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menutup perlintasan sebidang nggak resmi di Kabupaten Semarang. Sinergi ini menjadi langkah strategis dalam menekan angka kecelakaan yang masih sering terjadi di perlintasan kereta api.

Inibaru.id - Untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api serta meminimalkan risiko kecelakaan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup perlintasan sebidang tak resmi di Km 34+9/0 pada jalur Tuntang-Ambarawa, tepatnya di Desa Tambaksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (30/10).

Penutupan perlintasan ini dihadiri Direktur Keselamatan Perkeretaapian DJKA Kemenhub, Bernadette E.S. Mayashanti, Wakil Kepala Daop 4 Semarang KAI, Setyo Rini, serta perwakilan dari Dishub Provinsi Jawa Tengah, Dishub Kabupaten Semarang, dan aparat TNI-Polri setempat.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo menyatakan bahwa langkah ini merupakan upaya strategis KAI bersama DJKA untuk menekan angka kecelakaan yang masih terjadi di perlintasan sebidang.

“Keberadaan perlintasan sebidang memang menjadi tantangan besar, terutama dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang harus melintasi jalur kereta api,” jelasnya.

Penutupan ini juga merupakan bagian dari program serentak di seluruh Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI. Program ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan di berbagai perlintasan sebidang dalam wilayah operasional KAI.

KAI dan DJKA menutup perlintasan sebidang nggak resmi. (dok. KAI)
KAI dan DJKA menutup perlintasan sebidang nggak resmi. (dok. KAI)

Di Daop 4 Semarang, terdapat 342 perlintasan sebidang, dengan 209 dijaga dan 133 lainnya. Hingga 30 Oktober 2024, tercatat 25 kecelakaan di wilayah ini, melibatkan 37 korban: 9 meninggal, 3 luka berat, 19 luka ringan, dan 6 selamat. Selain membahayakan masyarakat, kecelakaan ini juga mengganggu perjalanan kereta api dan merugikan KAI serta penumpang.

KAI bersama pihak terkait berkomitmen untuk terus menutup perlintasan nggak resmi meskipun bukan sepenuhnya tanggung jawab KAI. Hingga kini, Daop 4 Semarang telah menutup 18 perlintasan tak resmi sepanjang 2024, setelah sebelumnya menutup 36 perlintasan pada 2022 hingga 2023.

“Pada prosesnya langkah yang dilakukan KAI untuk keselamatan tersebut juga kerap mendapatkan penolakan dari masyarakat, dalam kondisi tersebut diperlukan langkah untuk mencari jalur alternatif bagi masyarakat yang harus disolusikan bersama oleh pemerintah pusat maupun daerah,” tambahnya.

KAI terus berupaya menjaga keselamatan perjalanan kereta api, terutama di perlintasan sebidang, agar selain meningkatkan keamanan, langkah ini juga mendukung perekonomian dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Keselamatan di perlintasan sebidang dapat tercipta jika seluruh unsur masyarakat dan pemerintah dapat bersama-sama peduli. Diharapkan kepedulian seluruh stakeholder termasuk masyarakat dan para pengguna jalan, mampu menciptakan keselamatan di perlintasan sebidang maupun di sepanjang jalur kereta api,” tutup Franoto.

Semoga langkah KAI ini didukung masyarakat sekitar ya, Millens! Toh, ini semua demi keselamatan bersama. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025