BerandaHits
Rabu, 7 Mei 2024 08:08

Tentang Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Ini Kata BPOM

Produsen vaksin AstraZeneca mengakui bahwa dalam kasus yang sangat langka, efek samping vaksin itu dapat menyebabkan TTS. (AFP/Justin Tallis)

Efek samping vaksin AstraZeneca salah satunya adalah TTS atau pembekuan darah. Kabar tersebut heboh di kalangan masyarakat dan membuat BPOM angkat bicara. Apa katanya?

Inibaru.id - Pandemi Covid-19 sudah berlalu dan Indonesia menjadi negara keempat terbesar di dunia dalam hal program vaksinasi secara global. Lebih dari 453 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Sejauh ini, nggak ada masyarakat yang menyampaikan keluhan kesehatan akibat memperoleh vaksin AstraZeneca. Tapi, produsen vaksin tersebut justru mengeluarkan pernyataan menggemparkan yaitu mengakui bahwa dalam sejumlah kasus yang sangat langka, efek samping vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan TTS.

"Diakui bahwa vaksin AZ (AstraZeneca), dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui," kata perusahaan yang memproduksi vaksin itu.

Sebagai informasi, Thrombosis Thrombocytopenia Syndrome (TTS) adalah penyakit langka yang menyebabkan pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit. Meskipun jarang terjadi, dapat menyebabkan gejala serius.

Mengutip detikHealth, dr Vito A Damay SpJP(K) menjelaskan, biasanya TTS dipicu oleh reaksi imun yang nggak biasa saat sistem imun seseorang salah mengidentifikasi komponen tertentu dalam vaksin sebagai ancaman dan nggak sengaja menyerang trombosit.

Pendapat BPOM

Manfaat vaksinasi dalam melindungi dari paparan Covid-19 jauh lebih besar, dibanding dengan risikonya. (Getty Images/Ulet Ifansasti)

Selama pelaksanaan vaksinasi beberapa waktu lalu, bisa jadi kamu mendapatkan vaksin AstraZeneca. Mendengar kabar akhir-akhir ini, sebaiknya kamu nggak perlu risau dulu, Millens. Perlu kamu tahu, efek samping berupa TTS itu menurut Dewan Organisasi Ilmu Kedokteran Internasional sangat jarang dilaporkan dan terjadi pada kurang dari 1 dalam 10 ribu kasus.

WHO menambahkan, manfaat vaksinasi dalam melindungi dari paparan Covid-19 jauh lebih besar, dibanding dengan risikonya.

Lalu,bagaimana kata Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pihak yang meloloskan jenis vaksin yang masuk ke Indonesia?

Berdasarkan hasil kajian BPOM, Kementerian Kesehatan, dan KOMNAS PP KIPI, hingga April 2024, nggak terdapat laporan kejadian terkait keamanan termasuk kejadian TTS di Indonesia yang berhubungan dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Selain itu, BPOM menyatakan, kejadian TTS yang sangat jarang tersebut terjadi pada periode 4 sampai dengan 42 hari setelah pemberian dosis vaksin yang sudah nggak beredar lagi di Indonesia ini. Apabila terjadi di luar periode tersebut, maka kejadian TTS nggak terkait dengan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Meski begitu, BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans. Jadi, tenang saja ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: