BerandaHits
Selasa, 18 Des 2017 14:43

Ada Peninggalan Dinasti Ming di Desa Meteseh

Sejumlah barang peninggalan kuno temuan Eko Warno di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. (Jawapos.com)

Mangkuk keramik, piring, bokor, dan ratusan koin kuno bertuliskan huruf Tiongkok ditemukan terpendam di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kendal. Konon, barang-barang ini adalah peninggalan Dinasti Ming. Benarkah?

Inibaru.id – Seperti dapat durian runtuh, niat hati menanam rumput gajah, Eko Warno malah menemukan keramik kuno. Pada Jumat (15/12/2017), Eko yang tengah mencangkul di depan rumahnya, Dusun Slamet, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, terhenti lantaran ada benda yang nyangkut di cangkulnya. 

Jawapos.com, Senin (18/12), menuliskan, Eko semula bermaksud menanami pekarangan dengan rumput gajah. Namun, baru dua kali mengayun, cangkulnya terantuk pecahan piring warna putih dan biru. Dia semula nggak menggubris. Pekerja pabrik pengolahan kayu itu tetap mencangkul. Nggak lama, cangkulnya kembali terantuk sesuatu. Kali ini mengenai bokor berkarat.

Baca juga:
Dampak Gempa, Pasien RSUD Banyumas Harus Dirawat di Bawah Tenda
Budiyanto Sekeluarga Terpaksa Tinggal di Rumah Pohon

Eko pun langsung membongkar temuannya. Alangkah terkejutnya dia menemukan beragam benda kuno seperti piring dan mangkuk keramik, bokor besi, serta piring besi. Kondisinya beragam. Ada yang utuh, ada pula yang pecah. Dia juga menemukan ratusan koin bertulisan huruf Tiongkok yang bagian tengahnya ditali. Hm, zadul banget nih, Millens!

“Saya berpikir hanya pecahan piring biasa tapi ternyata di dalamnya ada mangkuk,” ujar bapak dua anak ini.

Pegiat Cagar Budaya Tri Subekso memperkirakan, benda temuan Eko merupakan peninggalan era pemerintahan Dinasti Ming antara abad ke-15 hingga 16. Ini terlihat dari corak hiasan stempel di bawah mangkok. Namun, dia belum bisa memastikan asal-usul benda itu karena perlu penelitian yang lebih detail lagi.

Baca juga:
Harta Karun Bung Karno Pembawa Petaka
Kisah Pemuda yang Bawa Boneka Beruang Raksasa ke Pemakaman

Eko dan masyarakat setempat berencana untuk melaporkan barang temuannya ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Barang temuan tersebut nantinya dapat diteliti untuk kepentingan secara luas. (IF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024