BerandaHits
Jumat, 7 Jun 2018 07:33

Microsoft Perluas Kesempatan Kerja bagi Kaum Hawa

Microsoft Perluas Kesempatan Kerja bagi Kaum Hawa

Microsoft bertekad mengikis ketidaksetaraan gender di lingkungan kerjanya. (Usfinancepost.com)

Kini, Microsoft memperluas kesempatan bekerja bagi para perempuan di lingkungannya. Mereka bakal membuat program yang ditujukan bagi para perempuan yang menunda kariernya demi mengurus anak dan rumah tangga.

Inibaru.id – Setelah sempat mendapatkan protes tentang adanya kasus kekerasan seksual dan diskriminasi gender, Microsoft Corp memutuskan untuk memperluas program yang bisa membuat perempuan kembali ke dunia kerja. Raksasa teknologi itu memperluas program untuk membuat kaum hawa bersemangat untuk kembali bekerja sekaligus mengembangkan talenta mereka.

Antaranews.com, Rabu (6/6/2018) menulis, Manajer Sumber Daya Manusia Microsoft Belen Welch menyebut program yang dibuat Microsoft akan fokus kepada para perempuan yang menunda kariernya demi mengasuh anak atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Program ini sebelumnya populer di Silicon Valley yang memang sedang gencar-gencarnya mengikis ketidaksetaraan gender di dunia kerja.

Nggak hanya memperjuangkan kesetaraan gender, Microsoft juga pengin menciptakan lingkungan pekerja yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Sebagai contoh, mereka bakal memberikan kesempatan bagi orang-orang yang belajar coding secara autodidak atau lulusan dari coding boot camp. Mereka tidak membatasi hanya menerima pekerja yang merupakan lulusan sekolah konvensional coding.

Menurut laporan internal Microsoft pada September 2017 lalu, perempuan yang bekerja di perusahaan Microsoft di seluruh dunia hanya mencapai 26 persen dari jumlah total pekerja. Sementara itu, hanya 19 persen perempuan yang menduduki jabatan pimpinan.

Protes Diskriminasi Gender

Pada 2010 hingga 2016, Microsoft mendapat 238 kali protes internal yang berkaitan dengan diskriminasi gender dan kesetaraan seksual. Bahkan, Microsoft juga sempat dituntut akibat dianggap tidak menaikkan gaji atau menaikkan jabatan karyawan perempuan.

Pihak perusahaan langsung membantah tuduhan ini dan menyebut mereka telah menanggapi 83 protes tentang kekerasan dan 84 protes tentang diskriminasi gender pada 2017 lalu. Namun, 20 karyawan harus diberhentikan sebagai konsekuensi dari penanganan protes ini. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025