BerandaHits
Jumat, 7 Jan 2021 15:01

Teka-teki Keberadaan Naga, Mitos atau Nyata?

Asal-usul naga masih misterius (PXHere)

Naga yang sering muncul di film-film itu masih membuat penasaran mengenai keberadaanya. Banyak sumber dan mitologi sempat mengklaim adanya wujud dan bentuk makhluk ini.<br>

Inibaru.id - Naga memang sejauh ini hanya muncul di film-film maupun animasi. Makhluk ini selalu digambarkan seperti seekor mamalia yang memiliki sayap, bertubuh kuat, dan yang pasti bisa menyemburkan api.

Menurut dongeng di banyak budaya, naga sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Ia muncul dalam mitologi Amerika, Eropa, India, dan Tiongkok.

Maka nggak heran juga jika kemunculan naga bervariasi. Ada yang punya sayap, ada yang nggak. Ada yang hidup di dasar laut dan di gua atau pegunungan. Kemudian bisa diasosiasikan sebagai pembawa kebaikan atau kejahatan.

Sementara untuk kemunculan naga, belum ada data yang jelas. Kalau menurut Livescience, naga yang paling tua bisa dirunut sampai awal masa Yunani dan Sumeria Kuno.

Kata Dragon dalam bahasa Inggris asalnya dari bahasa Yunani Kuno, draconta artinya “untuk mengawasi”. Biasanya kalau merujuk artinya tersebut, dia memang menjaga suatu tempat atau harta karun.

Di agama Kristen, naga merupakan mahluk yang menyeramkan. Gereja Kristen menciptakan legenda tentang orang saleh yang memenangkan perang dengan setan berbentuk naga. Nama kisahnya adalah St George the Dragon.

Naga punya macam-macam intrepetasi. (Pixabay)

Sementara dalam Hindu maupun Buddha, naga lebih ke hewan mistis. John Miksic dalam Borobudur: Golden Tales of the Buddhas, tradisi Hindu acap mengisahkan Naga lewat literatur dan kesenian. Seringkali kehadirannya dihubungkan dengan keberkahan.

"Di Borobudur, mereka digambarkan dalam bentuk manusia, namun di tempat lain mereka akan muncul dalam bentuk asli sebagai hewan," tulis Miksic.

Kata “naga” di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta, artinya ular. Kalau di Jawa memang naga merujuk pada dewa ular dan dalam budaya Jawa Kuno, naga dihubungkan dengan air dan kesuburan.

Kemudian di Tiongkok Naga disebut dengan Lóng. Mereka dipuja sebagai simbol yang memberi kehidupan dari keberuntungan dan kesuburan, yang mampu melepaskan hujan di musim kemarau.

Fakta Legenda Naga

Selain paparan cerita, di dunia nyata ada beberapa orang yang mengaku pernah bertemu naga. Masih dari Livescience, pelaut yang pulang dari Indonesia pada ribuan tahun yang lalu bercerita pernah melihat naga.

Katanya itu sejenis kadal yang agresif dan mematikan. Panjangnya 10 kaki. Yap, namun itu bukan naga seperti di cerita-cerita, tapi lebih mirip komodo.

Beberapa orang mengaku melihat naga. (PxHere)<br>

Jauh sebelum itu, naga biasanya disebut ketika melihat hewan nggak dikenal. Misalnya saja pada abad ke-16, Fei Xin, personel militer Cheng Ho menceritakan adanya sebuah pulau yang sering didatangi naga di bagian utara Sumatera. Naga yang datang di pulau itu selalu meninggalkan liur yang harganya mahal.

Rupanya, berdasarkan terjemahan W.P. Groeneveldt dalam Nusantara dalam Catatan Tionghoa, liur Naga itu adalah ambergris. Naga yang dimaksud merupakan paus.

Ma Huan penerjemah resmi Cheng Ho dalam catatannya, Yingya Shenglan dari sekitar 1416 menulis, di pesisir Man-la-ga (Melaka) ditemukan kura-kura dan naga.

Naga itu suka menyerang manusia. Ia memiliki empat kaki. Rupanya, berdasarkan terjemahan Groeneveldt, Naga yang dimaksud adalah buaya.

Yap, pada akhirnya naga belum tentu juga diketahui keberadaanya. Segala yang pernah mengaku melihat naga hanya bayang-bayang imaji atas pembacaan terhadap sebuah cerita yang disandingkan dengan hewan-hewan nyata.

Kalau kamu percaya ada naga nggak, Millens? (His/IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: