BerandaHits
Rabu, 25 Nov 2025 09:01

Struktur Jembatan Kewek Yogyakarta Melemah, Kapan Diperbaiki?

Jembatan Kewek di Kota Yogyakarta. (Google Street View)

Berusia lebih dari satu abad, Jembatan Kewek yang ada di dekat Jalan Malioboro Yogyakarta dikabarkan semakin menurun kekuatan strukturnya. Pihak pemerintah kota setempat pun sedang berupaya untuk segera mulai melakukan perbaikan atau bahkan pembangunan ulang jembatan tersebut.

Inibaru.id - Kalau kamu berkendara dari Tugu Jogja ke arah Malioboro, pasti melewati jembatan legendaris yang ikonik ini. Jembatan Kewek namanya. Di tempat ini, banyak orang bikin foto atau video karena lokasinya yang ikonik. Apalagi, terkadang kamu bisa melihat kereta api lewat di atas jembatan tersebut.

Nah, di balik kesan Instagramable itu, Jembatan Kewek menyimpan perjalanan panjang sebagai salah satu infrastruktur penting di Yogyakarta. Dibangun oleh perusahaan kereta Belanda, Nederlands-Indische Spoorwegmaatschappij (NIS) pada 1920-an dan selesai pada 1928, jembatan ini awalnya menjadi penghubung utama antara kawasan elit Kotabaru, yang dulu dihuni warga Eropa, dengan pusat ekonomi yang kini dikenal sebagai Malioboro.

Makanya, nggak heran kalau jembatan yang bentuknya khas ini sering disebut sebagai “penjaga gerbang” Malioboro dari arah utara.

Tapi, namanya juga bangunan yang sudah berumur lebih dari satu abad, kondisinya kini jauh dari kata prima. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa kekuatan struktur jembatan sudah melemah. Artinya, Jembatan Kewek sedang berada dalam kondisi kritis.

"Kekuatan strukturnya tinggal 10-20 persen saja, sangat berbahaya (jika terus dilintasi kendaraan)," ucapnya sebagaimana dinukil dari Jogjainfo, Rabu (19/11/2025).

Pemerintah Kota Jogja pun bergerak cepat. Selain memasang garis larangan berhenti di area jembatan, kendaraan berat seperti bus dan truk sudah dilarang melintas karena dikhawatirkan bisa memperparah kondisi struktur.

Bukan hal mudah merenovasi Jembatan Kewek

Karena masuk cagar budaya, perbaikan atau bahkan pembangunan ulang Jembatan Kewek tidak boleh asal dilakukan. (Google Street View)

Meski kondisi fisiknya mengkhawatirkan dan perlu perbaikan, status Jembatan Kewek sebagai cagar budaya tetap harus dipertahankan. Hasto memastikan, jika nantinya jembatan dibangun ulang, unsur-unsur historisnya tetap dijaga. Detail Engineering Design (DED) bahkan sudah rampung, tinggal menunggu anggaran sekitar Rp 12 miliar yang sedang diupayakan dari APBN maupun pemerintah provinsi. Jika dana cair, proses pembangunan diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan.

Menariknya, meski isu tentang jembatan ini cukup ramai, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memilih tidak ikut campur terlalu jauh. Menurut beliau, urusan perbaikan sepenuhnya berada di kewenangan Pemkot Yogyakarta. Sultan menyebut akan melihat perkembangan terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan dukungan dari tingkat provinsi ataupun pusat.

"Yang punya wewenang pemerintah kota. Kita menunggu dulu apakah provinsi perlu partisipasi atau nggak. Mau bikin jembatan baru atau yang lama diperbaiki, tunggu laporan dari kota dulu," ucap Sri Sultan sebagaimana dinukil dari Kompas, Senin (24/11).

Di tengah semua itu, Jembatan Kewek tetap menjalankan “tugasnya” sehari-hari: menjadi jalur penting yang selalu ramai, apalagi menjelang musim liburan padat pada akhir tahun nanti. Namun, dengan kondisi yang makin kritis, kehati-hatian wajib ditingkatkan. Pemerintah berharap perbaikan bisa segera dimulai, bukan hanya demi keselamatan pengguna jalan, tetapi juga demi menyelamatkan salah satu saksi bisu perjalanan sejarah Kota Yogyakarta.

Jadi, lain kali kamu melewati Jembatan Kewek, cobalah luangkan waktu sejenak untuk melihat ke sekeliling. Si kecil yang melegenda ini bukan hanya indah di kamera, tapi juga menyimpan kisah panjang yang layak dijaga. Semoga segera ada kabar baik soal proses perbaikannya, ya, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: