Inibaru.id – Pandemi Covid-19 belum benar-benar usai, dunia kembali dihadapkan pada cacar monyet yang nggak kalah mengkhawatirkan. Penyakit ini sudah menginfeksi setidaknya 16 ribu orang di seluruh dunia. Seperti Covid 19, penularan cacar monyet juga cukup cepat.
Sebenarnya, cacar monyet bukan penyakit baru, Millens. Penyakit yang dipicu oleh infeksi virus monkeypox yang langka ini sudah ada sejak 1970 di Republik Demokratik Kongo. Awalnya, penyakit ini hanya jadi masalah pada satu negara. Lambat laun penyakit ini menyebar ke negara-negara Afrika lainnya.
Belakangan, cacar monyet justru muncul di negara-negara di luar Afrika, khususnya di Eropa dan Amerika. Spanyol, Jerman, Inggris, dan Prancis sudah melaporkan ribuan kasus. Begitu juga dengan Amerika Serikat. Sejumlah negara Amerika Selatan juga sudah melaporkan ratusan kasus dari penyakit yang menyebabkan gejala flu, demam, dan ruam-ruam pada kulit tersebut.
Saking parahnya penularan cacar monyet, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai menetapkan penyakit ini sebagai darurat kesehatan global.
“Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet merepresentasikan darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional,” ungkap Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sabtu (23/7).
Cara Penularannya
Meski sudah banyak terjadi di luar negeri, Kementerian Kesehatan RI memastikan belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. Walau kasus masih nol, ada baiknya jika kita mewaspadai sejumlah cara penularan penyakit ini ya, Millens. Yuk simak satu per satu!
Hewan ke Manusia
Cara penularan pertama cacar monyet adalah dari hewan ke manusia. Manusia bisa tertular cacar monyet setelah melakukan kontak dengan tikus, monyet, atau tupai. Media penularan bisa berupa darah, cairan tubuh, atau cairan dari lesi kulit yang berasal dari hewan yang terinfeksi tersebut.
Makanan
Manusia juga bisa tertular cacar monyet dari makanan, lo. Makanan berupa daging hewan yang sudah terinfeksi dan nggak dimasak adalah penyebabnya.
Manusia ke Manusia
Penularan cacar monyet juga bisa dari manusia satu ke manusia lain. Caranya bisa melalui droplet, darah, luka atau hubungan seksual. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular dari ibu ke bayinya di kandungan atau yang dia rawat usai persalinan.
Nah, biar terhindar dari cacar monyet, Sesditjen Kesmas Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyarankan kepada kita semua untuk nggak mengonsumsi makanan yang terbuat dari daging hewan liar, khususnya di negara yang memiliki kasus cacar monyet.
“Kalau melakukan perjalanan ke negara endemis, jangan makan makanan dari hewan liar dan jangan berdekatan dengan orang yang bergejala cacar monyet,” saran Siti, Minggu (24/7).
Sudah mengetahui cara penularannya, yuk sebisa mungkin kita menjaga kesehatan agar cacar monyet nggak perlu ada di Indonesia! (Cnn,Det,Kom/IB09/E10)