BerandaHits
Kamis, 24 Sep 2025 09:00

Siswa di Spanyol Akan Diberi Pelajaran Menghadapi Bencana Akibat Krisis Iklim, Indonesia Kapan?

Bencana akibat krisis iklim belakangan ini mulai dirasakan Spanyol. (Theguardian/EPA/Brais Lorenzo)

Beberapa kali dilanda bencana akibat krisis iklim, pemerintah Spanyol memutuskan untuk membekali generasi muda untuk menghadapinya sekaligus mengatasinya di masa depan.

Inibaru.id - Bayangkan kalau sejak TK kamu sudah diajari cara menyelamatkan diri saat banjir, kebakaran hutan, atau gempa bumi. Nah, itulah yang sebentar lagi bakal dialami jutaan anak di Spanyol. Pemerintah negara itu baru saja meluncurkan program pendidikan khusus tentang kesiapsiagaan bencana, sebagai bagian dari rencana menghadapi krisis iklim yang semakin nyata.

Langkah ini muncul setelah pada musim panas 2025 ini Spanyol dilanda kebakaran hutan yang menewaskan empat orang. Tahun lalu, banjir besar juga merenggut lebih dari 200 nyawa di Provinsi Valencia. Hal ini bikin pemerintah Spanyol sadar kalau dampak dari perubahan iklim sudah mulai terasa sehingga menganggap generasi muda harus siap untuk menghadapinya.

Kementerian Pendidikan Spanyol menjelaskan, program ini akan menjangkau lebih dari 8 juta siswa di 25 ribu sekolah. Anak-anak usia tiga tahun pun bakal dikenalkan dengan dasar-dasar keamanan seperti mengenali bunyi alarm darurat atau tanda bahaya.

Sementara itu, anak usia SD hingga SMA akan belajar langkah konkret seperti mencari tempat tinggi saat banjir, atau berlindung di bawah meja saat gempa bumi. Nggak cuma bencana alam, pelajaran ini juga mencakup risiko kecelakaan industri, bahan kimia berbahaya, bahkan kebocoran nuklir.

Uniknya, materi akan disampaikan dengan cara ramah anak seperti lewat video, infografik, dan media interaktif lain. Untuk anak kecil, minimal ada dua jam pelajaran yang diperuntukkan untuk program ini, sedangkan siswa yang lebih besar mendapatkan setidaknya empat jam pelatihan.

Bukan Sekadar Menyelamatkan Diri

Nggak hanya menyelamatkan diri saat bencana, siswa di Spanyol bakal dibekali mengenali hoaks dan cara untuk membuat alam jadi lebih baik. (Theguardian/Reuters/Susana Vera)

Program ini bukan hanya mengajarkan soal teknik penyelamatan diri, tapi juga menanamkan sikap kritis di tengah situasi darurat. Misalnya, siswa diajak memahami perbedaan antara informasi dan hoaks, supaya nggak gampang panik atau percaya kabar palsu saat bencana.

Perdana Menteri Pedro Sánchez juga menekankan, tujuan utama program ini adalah menyiapkan generasi muda agar mampu menghadapi situasi yang kian sering dipicu oleh krisis iklim.

“Kalau kita nggak mau mewariskan Spanyol yang hangus terbakar atau tenggelam banjir, kita harus menjadikannya lebih hijau,” ucapnya saat meluncurkan program ini di Kota Cuenca sebagaimana dinukil dari Theguardian, Kamis (11/9/2025).

Meski tujuannya mulia, program ini tetap menuai kritik. Partai oposisi konservatif menilai pemerintah gagal melindungi warga dari bencana yang baru-baru ini terjadi. Menurut mereka, pendidikan saja nggak cukup karena dampak kerusakan sudah terlanjur sangat besar.

Namun, Sánchez menyerukan agar isu ini nggak dijadikan bahan tarik-menarik politik. Ia mendorong adanya “kesepakatan negara” untuk menghadapi perubahan iklim, dengan mengedepankan akal sehat dan sains.

Apapun perdebatan politiknya, langkah Spanyol ini bisa jadi inspirasi banyak negara lain, termasuk Indonesia yang dikenal sebagai negara yang rawan bencana. Dengan membekali anak-anak sejak dini, mereka nggak hanya tahu bagaimana menyelamatkan diri, tapi juga jadi lebih sadar soal pentingnya menjaga bumi.

Tapi, mungkin nggak sih, pemerintah Indonesia memberlakukan program serupa dalam waktu dekat, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: