BerandaHits
Minggu, 23 Mei 2020 13:00

Siasat Pembeli Selongsong Ketupat Hindari Keramaian Pasar Peterongan

Biar aman saat berbelanja selongsong ketupat para pembeli melakukan sejumlah siasat. (Inibaru.id/ Audrian F)

Pasar kian ramai jelang Lebaran meskipun Covid-19 belum sirna. Namun kebutuhan akan Lebaran nggak bisa dimungkiri. Akhirnya beberapa pembeli selongsong ketupat melakukan hal-hal berikut ini.<br>

Inibaru.id - Corona nggak menghalangi niat masyarakat Kota Semarang untuk pergi ke pasar tradisional untuk menyambut Lebaran. Yap, situasi ramai ini saya jumpai di Pasar Peterongan pada Jumat (22/5).

Salah satu barang yang diburu masyarakat menjelang Lebaran di pasar ini adalah selongsong ketupat. Hari itu menjadi waktu yang tepat berburu bungkus ketupat karena biasanya para pedagang baru bermunculan pada H-2, Millens.

Rupanya para mereka mengubah kebiasaan. Jika biasanya pembeli akan membeli selongsong ketupat yang sudah berbentuk, ini kali lain. Mereka lebih memilih membeli janur.

Ada yang cuma membeli janurnya saja. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kartono (42) salah satunya. Dengan menaiki sepeda dia datang ke Pasar Peterongan untuk membeli janur. Setelah melakukan tawar-menawar dia langsung mengikat janur yang dibelinya pada sepeda.

“Saya bikin di rumah saja biar lebih aman,” ujar warga Lampersari tersebut.

Menurut Kartono, kebutuhan Lebaran memang nggak bisa dihindarkan. Maka jangan heran jika masyarakat susah diminta untuk nggak ke pasar. Meski demikian, dia memilih cara aman dengan hanya membeli janur.

Harga janur ketupat beragam. Namun harga rata-rata setangkai janur berkisar antara Rp 30 sampai Rp 40 ribu. Dalam satu tangkai, terdapat ratusan helai daun.

Ada yang pesan terlebih dahulu lalu diambil beberapa jam kemudian. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kemudian ada juga yang langsung memesan dalam jumlah banyak kepada pedagang. Jadi para pelanggan jenis ini nggak ingin selongsong ketupatnya tercampur-campur atau dipegang oleh tangan orang lain. Alasan lain, agar nggak kehabisan.

Sania, salah seorang ibu rumah tangga, langsung memesan 30 buah selongsong ketupat. Hal itu dilakukannya agar nggak perlu berlama-lama berada di pasar.

“Biar praktis. Pesan langsung ambil,” jelasnya.

Yang memakai trik booking ini ternyata cukup banyak. Akibatnya, pembeli yang njujug (datang langsung) harus kecewa. Pasalnya, para pedagang sibuk mengerjakan pesanan. FYI, di Pasar Peterongan, satu ikat selongsong ketupat berisi 10 buah dihargai Rp 15 ribu.

Para pelanggan sedang bertransaksi membeli janur. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Pengakuan menarik dilontarkan pedagang selongsong ketupat Siti Halimah. Sebelum berjualan di Pasar Peterongan dia sebetulnya sudah menjajakan selongsong ketupat lewat Facebook.

“Soalnya saya khawatir kalau nggak boleh jualan. Akirnya saya edarkan lewat Facebook,” ucapnya.

Menurut Siti, daripada berjualan di pasar, dia lebih menikmati berjualan secara online. Selain bisa diproduksi di rumah. Harga janurnya juga nggak terlalu mahal.

Hm, sepertinya ide berjualan selongsong ketupat secara online boleh juga ya, Millens? Eh, kamu nyiapin ketupat buat Lebaran juga nggak? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: