Inibaru.id - Masjid Raya Baiturrahman atau masjid yang lokasinya berada di dekat Simpang Lima direncanakan ditata dan direhabilitasi. Kabarnya penataan kembali masjid tersebut akan menyesuaikan nilai heritage dan lanskap Simpang Lima.
Perencanaan ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sehabis menerima perwakilan Kementerian PUPR dan Ketua MUI dalam rangka pemapaaran penataan dan penyusunan DED rehabilitasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang di Gedung A Lantai 2, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (10/7).
"Satu, (Biturrahman) heritage sehingga harus kita pegang betul. Kedua, kita juga harus menjaga lanskap sekitar Simpanglima. Maka kita ingin buka lebih hijau, lebih terbuka, lebih welcome, lebih friendly sehingga nantinya itu bisa menjadi ikon sekitar Simpang Lima," katanya.
Kata Ganjar, bagian dari masjid yang akan direhabilitasi adalah pada sisi interior dan eksterior. Untuk interior, sudah dipastikan nggak akan mengalami banyak perubahan karena termasuk bangunan cagar budaya.
Tapi, akan ada penambahan cahaya yang menyorot ke arah plafon berwarna cokelat. Penambahan itu bertujuan agar menghilangkan kesan gelap. Kemudian untuk dinding juga akan ada seikit perbaikan namun masih dengan mempertahankan keasliannya.
Sementara sisi eksterior akan ada penambahan plasa yang menggunakan rumput asli, bukan yang sintetis. Plasa itu akan ditempatkan di pintu masuk area masjid dan ditunjukan untuk mendukung lanskap Simpang Lima.
Begitu pula untuk pagar besi yang akan diganti dengan pagar bunga. Menara masjid pun akan diperbaiki total tanpa mengubah bentuk aslinya.
Selain itu akan ditambahkan juga bangunan penunjang lima sampai enam lantai di samping masjid. Bangunan itu akan digpakai untuk perkantoran MUI Jateng dan sekolah. Akan ditambah juga dua basement untuk parkir.
"Memang kita harus menambah penataan gedung pendukung yang ada di belakangnya sehingga parkirnya bisa kita tata, perkantorannya bisa terkonsolidasi, dan masjidnya bisa bagus," ungkap Ganjar.
Penataan dan rehabilitasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang itu akan dimulai awal tahun 2021. Ganjar menyebut saat ini masih dalam tahap pematangan dan penyelesaian Detail Engineering Design (DED).
"Alhamdulillah masjid sudah didesain dan kami sudah bicara dengan Pak Basuki (Menteri PUPR). Mudah-mudahan awal tahun depan sudah bisa dimulai. Kalau itu bisa dilakukan secara simultan mudah-mudahan dua tahun. Ini baru menyelesaikan DED-nya," kata Ganjar.
Penataan dan rehabilitasi Masjid Baiturrahman Semarang akan memakai anggaran dan dikerjakan langsung di bawah Kementerian PUPR. Meski demikian Ganjar menambahkan jika saja nanti diperlukan ada anggaran tambahan, pihaknya siap untuk arisan.
"Kita menyampaikan terima kasih kepada Menteri PUPR yang beberapa waktu lalu menghubungi saya, ingin memperbaiki Masjid Raya Baiturrahman. Ternyata mimpi kita dulu (rehabilitasi masjid tahun 2018) tidak semudah yang kita bayangkan. Kalau perlu kita ajak semua untuk arisan," ungkapnya.
Menurutmu Masjid Baiturrahman perlu direhab nggak sih, Millens? (IB28/E05)