BerandaHits
Kamis, 26 Feb 2025 14:22

'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati' dan Alasan Sederhana untuk Bertahan Hidup

Buku 'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati' karya Brian Khrisna. (X/Briankhrisna)

Dalam buku 'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati', kamu bisa merasakan kesepian yang dialami karakter utamanya, Ale, dan merasa relate dengan hal tersebut.

Inibaru.id – Kali pertama saya mengetahui penulis Brian Khrisna adalah saat yang bersangkutan mengunggah sebuah foto yang disertai dengan takarir panjang di media sosial X (dulu Twitter) pada 4 November 2023.

Tulisan itu sedikit mengusik pikiran saya, lelaki berkepala tiga yang mulai memandang dunia dengan cara yang jauh berbeda dibanding saat masih mulai beranjak dari usia belasan menjadi puluhan tahun. Dalam unggahan tersebut, terdapat foto gedung pencakar langit yang masih bercahaya di tengah gelapnya malam Jakarta.

Dia terlihat sedang duduk di sebuah taman sembari menikmati pemandangan yang cukup spektakuler bagi saya, warga desa yang terbiasa melihat petani sayur berlalu-lalang ke ladang sembari memakai pakaian bertuliskan jenama pupuk atau herbisida.

Malam itu, di Jakarta, selepas lembur saya memutuskan untuk pulang kantor. Teman saya sudah pada menikah. Saya juga tak terlalu punya teman akrab di kantor… Tidak ada yang menanti saya di rumah. Di kota yang penuh gegap gempita ini, entah kenapa, saya merasa sepi sekali,” tulis takarir tersebut.

Kemampuan Hebat Menggambarkan Kesepian

Mengingat di kolom komentar unggahan tersebut Brian mengunggah foto bukunya berjudul Sisi Tergelap Surga, besar kemungkinan dia memberikan sedikit gambaran tentang bukunya melalui cuitan tersebut.

Tapi, satu hal yang bisa saya tangkap dari cuitan tersebut, Brian punya kemampuan hebat dalam menggambarkan suasana kesepian yang dialami banyak orang saat menyandang gelar "usia dewasa".

Kemampuan hebatnya ini pula yang kemudian dia sajikan dalam buku terbarunya berjudul Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati.

Sampul bukunya menunjukkan semangkuk mi ayam yang tengah dijemba dengan sumpit. Namun, ini bukan tentang makanan, tapi kehidupan seorang lelaki dewasa yang tengah mengakrabi kesepian sembari menjalani hidup yang nggak lepas dari masalah.

Rasa Sepi yang Mematikan

Brian Khrisna saat promosi bukunya 'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati'. (Hypeabis/Nadhif Alwan)

Dalam buku terbarunya ini, dia menceritakan tentang Ale, seorang pekerja di Jakarta yang merasa kesepian setelah lembur hingga larut malam. Seperti dalam cuitan Brian, Ale adalah lelaki 37 tahun yang nggak punya satu orang pun yang menanti kepulangannya dari tempat kerja.

Ale juga berkali-kali mengalami kemalangan yang membuatnya nggak lagi bisa menikmati hidup seperti sebelumnya; yang kemudian membawanya pada keputusan untuk mengakhiri hidup.

Tapi, sebelum melakukannya, dia pengin merasakan 24 jam yang bebas dan membahagiakan. Salah satu upaya untuk mewujdukan satu hari yang sempurna itu adalah dengan menikmati mi ayam favoritnya sebelum tutup usia.

Nahas, rencana yang sudah dia rancang secara mendetail itu kemudian gagal gara-gara penjual mi ayam langganannya tutup. Apakah ini membuatnya nggak jadi bunuh diri?

Ringan, tapi Membekas 

Kalau penasaran apakah Ale berakhir dengan mengurungkan niat untuk bunuh diri atau tetap melancarkan keinginannya meski hari terakhirnya gagal menjadi sempurna, berarti sudah waktunya kamu membeli dan membaca sendiri kelanjutan novelnya ya, Millens!

Novelnya nggak tebal, hanya 216 halaman. Meski temanya terlihat berat dan mengedepankan masalah mental, nyatanya buku ini justru terasa ringan, dengan banyak paragraf-paragraf yang terkesan relate bagi kehidupan banyak orang yang berusia dewasa.

Yang pasti, lewat buku ini, kita bisa merasakan pergolakan pikiran Ale yang terasa nyata, dan ikut belajar tentang bagaimana menemukan alasan untuk tetap hidup, yang bisa jadi hanya sesederhana menikmati makan mi ayam kapan saja semaunya. Saran saya, siapkan tisu untuk mengusap air mata yang membekas. Ha-ha.

Yap, intinya, kamu nggak akan rugi jika membeli buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati. Nggak ada salahnya juga untuk membacanya sembari makan mi ayam yang merupakan salah satu harta karun kuliner terbaik dari negeri yang masih sering bikin susah rakyatnya sendiri ini. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: