BerandaHits
Rabu, 19 Des 2023 09:54

Seperti Radiator Springs, Jalur Cinomati Bantul akan Dihapus dari Google Maps

Jalur Cinomati Bantul dikenal ekstrem sehingga sering menyebabkan kecelakaan. (Indozone/Eko Haryanto)

Terkenal karena medannya yang ekstrem, kecelakaan sudah berkali-kali terjadi di Jalur Cinomati Bantul. Pemkab pun terpikir untuk menghapusnya dari Google Maps agar wisatawan diarahkan ke jalur yang lebih aman andai pengin wisata ke Dlingo.

Inibaru.id – Kalau kamu pernah melihat film animasi Cars, pasti tahu kan kalau kota kecil Radiator Springs seperti terlupakan karena Rute 66 dihapus dari peta. Nah, kejadian serupa sepertinya bakal terjadi di Indonesia lo. Soalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul sedang berencana untuk menghapus jalur Cinomati dari Google Maps,

Jalur Cinomati bisa kamu temui di Padukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret. Jalur ini berisi tanjakan dan turunan tajam dengan jalan yang berkelok. Nah, karena kontur jalanan yang ekstrem inilah, kecelakaan kendaraan bermotor sering terjadi di sana. Sudah banyak korban yang harus meregang nyawa akibat kecelakaan-kecelakaan tersebut.

“Selama 2023 ini saja sudah ada dua kecelakaan besar di Cinomati dengan korban jiwa satu. Terakhir pada Sabtu (9/12/2023) lalu. Ada rombongan piknik dari Surabaya mau ke Obelix kecelakaan. Ada seorang penumpang yang terjepit,” ungkap Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry sebagaimana dilansir dari Detik, Rabu (13/12).

Yap, meski sudah terkenal sebagai jalur ekstrem, jalur Cinomati memang masih sering dilewati karena jadi salah satu akses menuju tempat-tempat wisata perbukitan populer di Dlingo. Karena kebanyakan orang yang berkendara ke sana adalah wisatawan dari luar kota, otomatis mereka nggak mengenal jalannya. Hal inilah yang bikin risiko mengalami kecelakaan di sana cukup besar.

“Sopir nggak tahu arah dan ikut saja dengan arahan Google Maps lewat Cinomati. Karena nggak mengenal medan, risiko kecelakaan pun tinggi,” ungkap Kapolsek Pleret AKP Wiyadi, Sabtu (9/12).

Kecelakaan sering dialami wisawatan yang nggak mengenal medan Jalur Cinomati. (Dok Polres Bantul)

Karena nggak pengin terjadi lagi kecelakaan parah di jalur Cinomati, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pun mengusulkan penghapusan jalur tersebut dari Google Maps. Harapannya, para wisatawan dari luar kota nggak akan direkomendasikan untuk melewati jalur ekstrem tersebut.

“Hapus saja dari Google Maps. Soalnya kita lihat ada potensi yang cukup berbahaya di sana. Nanti bakal diurus Dishub itu bagaimana agar pencarian jalan lewat Google Maps nggak merekomendasikan jalur Cinomati,” jelas Halim di Dlingo, Rabu (13/12).

Lebih dari itu, Pemkab juga sudah memberikan perintah ke Dishub untuk melengkapi rambu-rambu di jalur yang juga dipakai masyarakat lokal tersebut. Pihak Dishub mengaku sudah melakukan survei untuk menentukan tikungan-tikungan mana yang perlu dilengkapi rambu yang isinya adalah imbauan bagi pengemudi untuk lebih berhati-hati di jalur sepanjang 2,8 kilometer tersebut.

Sebelumnya, jalur Cinomati yang hanya muat dilewati dua kendaraan dari arah berlawanan ini juga sempat lenyap dari Google Maps pada libur Natal dan Tahun Baru 2023 serta pada libur Lebaran 19-25 April 2023. Alasannya, pada saat itu jumlah kunjungan wisata meningkat dengan signifikan.

Hm, cukup dimengerti ya, jika Pemkab Bantul pengin menghapus Jalur Cinomati dari Google Maps. Memang di daerah tersebut, risiko kecelakaannya tinggi. Nah, kalau kamu kebetulan pengin wisata ke wilayah Dlingo, sebaiknya cari jalur lain yang lebih aman deh. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024