BerandaHits
Minggu, 16 Jun 2018 16:31

Sejarah Unik Awal Mula Munculnya Halalbihalal

acara halal bi halal yang selalu ada saat Hari Raya Lebaran di Indonesia (Antarafoto.com/Suwandy)

Setiap kali Lebaran, ada saja undangan halal bi halal yang mungkin kamu terima. Sebenarnya bagaimana sih asal mula halal bi halal?

Inibaru.id – Idul Fitri sarat dengan momen maaaf-maafan antarkeluarga, antarsaudara, dan antartetangga. Momen itu biasanya diwujudkan dalam acara halalbihalal. Padahal, istilah tersebut hanya dikenal di Indonesia, lo.

Historia.id, (3/7/2017), menulis pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah dianggap sebagai pencetus halalbihalal. Pada 1948, Wahab mengajukan istilah ini kepada Presiden Soekarno saat melihat elite politik Tanah Air tak kunjung bisa bersatu dan cenderung saling menyalahkan.

Hanya saja, menurut Sunarto Prawirosujanto melalui biografinya berjudul Rintisan Pembangunan Farmasi Indonesia menyebut, istilah halalbihalal sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

“Acaranya terkait dengan agama Islam, tapi baik acara maupun kata-katanya tidak bisa kita temukan di negeri Arab. Dalam KBBI, arti kata halal bi halal sudah dibakukan,” tulis Sunarto dalam bukunya.

Sunarto menyebut, istilah halalbihalal sudah ada sejak tahun 1935-1936. Saat itu, Sunarto yang masih berusia kurang dari 10 tahun sering bermain di Taman Sriwedari, Solo. Di sana, ada pedagang martabak yang berasal dari India. Demi menarik perhatian pelanggan, ia pun berteriak menyebut nama dagangannya.

“Pedagang ini berteriak, Martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal terus-menerus sehingga semua orang hafal dan menirukannya,” lanjut Sunarto.

Mengingat saat itu martabak belum benar-benar dikenal masyarakat Indonesia, pedagang itu akhirnya menyebut kata halal untuk menarik pembeli yang beragama Islam. Sebutan ini kemudian berkembang menjadi halalbihalal bagi masyarakat Solo yang pengin pergi bersilaturahmi atau pergi ke Taman Sriwedari saat Lebaran. Istilah ini lantas masuk dalam kamus Jawa-Belanda yang diciptakan Dr. Th. Pigeaud yang diterbitkan pada 1938.

Dalam kamus tersebut, tertulis kata ‘alal behalal’ yang berarti salam dan memohon maaf kepada orang yang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa dan ‘halal behalal’ yang berarti salam untuk saling memaafkan di waktu Lebaran.

Wah, nggak nyangka ya kalau asal mula istilah halalbihalal berasal dari penjual martabak. He-he (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024